Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologis Bus Wisata Digetok Parkir Liar Rp300 Ribu di Masjid Istiqlal: Pelaku Beri Ancaman Ini

Karena situasi tidak kondusif, penanggung jawab rombongan tur menuruti keinginan preman tersebut dengan membayar Rp300 ribu

Editor: Erik S
zoom-in Kronologis Bus Wisata Digetok Parkir Liar Rp300 Ribu di Masjid Istiqlal: Pelaku Beri Ancaman Ini
freepik
Ilustrasi - Sopir bus wisata bahkan sempat diancam para juru parkir liar atau preman yang memaksa meminta uang parkir Rp300 ribu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Arif, tour leader bus wisata mengungkapkan kronologis sopir mereka digetok tarif parkir sebesar Rp 300.000 di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Sopir bus wisata tersebut bahkan sempat diancam para juru parkir liar atau preman yang memaksa meminta uang.

Peristiwa pengancaman itu terjadi ketika bus wisata parkir di area Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Baca juga: Viral Sopir Bus Dipalak Rp 300 Ribu oleh Juru Parkir di Kawasan Monas, Polisi Tunggu Korban Melapor

Para preman yang sebelumnya meminta uang parkir Rp 300.000 di Masjid Istiqlal membuntuti bus yang parkir ke Kwitang.

“(Preman) memaksa kalau enggak (diberi uang) unitnya (bus) nanti dirusak atau bahasanya gimana saya kurang paham, intinya ada ancaman ke driver,” ujar Arifsaat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (25/6/2024).

Ancaman tersebut pada akhirnya membuat sang sopir bus terpaksa memberikan uang Rp 300.000 sesuai permintaan para preman.

Kronologis

Alif menceritakan, peristiwa penggetokan tarif parkir dua bus wisatanya di Masjid Istiqlal terjadi pada Jumat (21/6/2024).

Berita Rekomendasi

Mulanya, dua bus wisatanya langsung diadang dan dimintai uang parkir oleh dua orang preman ketika hendak menurunkan peserta tur di Monas, tepatnya di pintu Timur Laut.

Namun, kepala rombongan tur menolak membayar parkir karena mereka telah mendapatkan izin parkir resmi di Stasiun Gambir usai menghubungi pihak manajemen. Kemudian, bus pun pergi parkir di Stasiun Gambir.

“Dari pihak Stasiun Gambir bilang silakan masuk saja, parkirnya sudah kosong. Tapi, di gerbang kita diadang oleh preman (yang sudah membuntuti dari Monas),” kata Alif.

Baca juga: Bus Pariwisata Parkir di Masjid Istiqlal Kena Getok Rp300 Ribu Bikin Geram Menteri Sandi

Karena situasi tidak kondusif, penanggung jawab rombongan tur akhirnya menuruti keinginan preman tersebut dengan membayar Rp 150.000 per bus. Kemudian bus segera pindah parkir ke area Kwitang.

Setelah kegiatan di Monas selesai, rombongan tur akhirnya kembali berangkat ke Masjid Istiqlal.

Namun, setelah mengetahui bahwa bus wisata tidak dapat lama-lama berada di areal Masjid Istiqlal, penanggung jawab rombongan tur bermaksud untuk menurunkan penumpang saja.

Alif mengatakan, saat mereka tiba di Masjid Istiqlal, bus berhenti di dekat mobil derek milik Dinas Perhubungan (Dishub).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas