Putri Kedua Bos Toko Perabot jadi Tersangka Karena Bunuh Ayahnya: Pelaku Ketahuan karena Kamera ETLE
Pelaku memukul kepala korban sebanyak dua kali menggunakan papan kayu cucian. Setelahnya, barulah KS menusuk korban dengan pisau dapur.
Editor: Erik S
"Di tata dulu sistim pendidikan. Ada lima hal yaitu etika, estetika, Ilmu pengetahuan dan teknologi, nasionalisme dan kesehatan termasuk kesehatan mental," tambahnya.
Selain itu, kak Seto juga mengimbau orang tua untuk mendidik anak sesuai dengan zamannya.
Baca juga: Bos Perabot di Duren Sawit Ternyata Dibunuh Putrinya Sendiri, Motifnya Sakit Hati Gara-gara Dimarahi
"Zaman dulu anak dituntut untuk menurut. Kalau menurut dianggap baik. Kalau sekarang tidak bisa. Anak bisa mendapat informasi lebih banyak di media sosial. Dia bisa membandingkan," imbuh kak Seto.
Ayah dan ibu hendaknya saling bekerja sama untuk mendidik anak.
Paling paling adalah mulai mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat anak.
Sebelumnya, warga di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur digegerkan dengan adanya sesosok jenazah di dalam sebuah toko perabotan pada Sabtu (22/6/2024).
Penemuan jasad ini juga viral di media sosial salah satunya diunggah akun Instagram @merekamjakarta.
Dari video yang diunggah, warga terlihat berkumpul di belakang garis polisi di dekat toko yang rolling doornya setengah tertutup dan sudah ada polisi di lokasi.
Akun itu menyebut jika jenazah tersebut merupakan seorang pedagang perabotan rumah tanggal berinisial S.
Disebutkan juga, ada luka tusuk di bagian perut korban diduga dari benda tajam.
Adapun penemuan jasad ini disebutkan oleh seorang warga lain yang juga pedagang di sekitar curiga karena korban sudah tiga hari tidak berjualan.
Baca juga: Skenario Pembunuhan Karyawan Koperasi di Palembang, Bos Toko Baju Kesal Bunga Utang Membengkak
Hasil pemeriksaan sementara, tersangka sakit hati karena kerap mendapat perlakuan kasar, mulai dari dihina hingga dipukul oleh korban.
Bahkan, kata Ade Ary, KS mengaku pernah dihina anak haram oleh korban hingga akhirnya melakukan hal keji tersebut.
"Alasan tsk KS melakukan penusukan dan pembunuhan terhadap ayah kandung atau bapak kandungnya ini adalah sementara ditemukan fakta oleh penyidik karna sakit hati karena sering dimarahin, kadang dipukul," ucap Ade Ary kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (24/6/2024).
"Dituduh mengambil barang milik korban bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban, ini berdasarkan keterangan tersangka," sambungnya.
Meski begitu, Ade Ary mengatakan penyidik tak sepenuhnya percaya dengan keterangan tersangka dan masih melakukan pendalaman.
Di samping itu, sebelum terjadinya pembunuhan, KS tinggal di ruko tempat kejadian tersebut bersama korban dan adiknya.