Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peran 2 Gadis Pelaku Pembunuhan Ayah di Duren Sawit, Kakak Lindungi Adik dengan Kesaksian Palsu

KS (17) dan PA (16), dua gadis di Duren Sawit, Jakarta Timur ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan ayah kandung.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Peran 2 Gadis Pelaku Pembunuhan Ayah di Duren Sawit, Kakak Lindungi Adik dengan Kesaksian Palsu
Tribunnews
Kronologi tewasnya seorang bos perabot bernama Syafrin (55) di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), RW 03, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur di tangan putrinya sendiri, KS (17), diungkap pihak kepolisian. 

TRIBUNNEWS.COM - Polda Metro Jaya menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan bos toko perabotan di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kedua tersangka yang berinisial KS (17) dan PA (16) merupakan anak kandung korban, Syafrin (55).

Awalnya petugas kepolisian hanya menangkap KS dan menetapkannya sebagai tersangka tunggal.

Namun, dalam kamera ETLE terungkap PA berboncengan sepeda motor dengan KS setelah korban tewas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan KS sempat menutupi keterlibatan adiknya.

"Memang ada penyampaian dari anak KS untuk tidak melibatkan adiknya, tapi penyidik tetap berpihak pada fakta, berpegang pada fakta peristiwa yang terjadi," ungkapnya, Selasa (2/7/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

Kedua tersangka memiliki peran yang berbeda dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada Jumat (21/6/2024).

Berita Rekomendasi

KS membunuh korban dengan cara menusuk dada menggunakan pisau dapur.

Sementara itu, PA memukul kepala korban dengan papan cucian.

Kakak beradik tersebut melakukan pembunuhan karena kesal dengan sikap korban.

"Alasannya karena mereka sakit hati, sering dipukuli sama korban, sering tidak dikasih makan, kemudian disampaikan anak yang tidak berguna, waktu itu juga terungkap anak haram," tuturnya.

Baca juga: Fakta-fakta Paman Bunuh dan Rudapaksa Ponakan di Mesuji, Motif hingga Ancaman Hukuman

Mereka sempat menyembunyikan pembunuhan dengan membuang sprei yang berlumuran darah korban ke sungai.

"Sprei yang digunakan korban untuk tidur, ada darah korban juga sempat dibuang ke sungai. Sudah disita oleh penyidik," bebernya.

Selain itu, pisau dapur yang digunakan untuk membunuh juga dicuci.

"Papan kayu cucian yang digunakan anak PA untuk memukul bapaknya itu di papan itu ada darah korban, sudah dicek pemeriksaan secara laboratoris dan memang itu adalah darah korban," tandasnya.

Diketahui, jenazah pertama kali ditemukan di dalam kios oleh karyawan korban.

Karyawan merasa curiga lantaran kedua putri korban tak ada di dalam kios dan kondisi kios terkunci.

"Betul, itu betul. Berdasarkan informasi dari penyidik seperti itu, dia berpura -pura tidak tahu. Alasannya mendapat informasi dari temannya bahwa bapaknya meninggal," ucapnya.

Baca juga: Tabiat Buruk Gadis Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung di Duren Sawit, Telantarkan Korban yang Sakit Paru

Motif Pembunuhan

Selain melakukan pembunuhan, KS juga mengambil ponsel serta sepeda motor korban.

Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan penyidik masih mencari sepeda motor yang dibawa kabur pelaku.

"Belum diamankan. Alasannya KS HP korban ada di dalam motor, tapi pada faktanya disita dari dia."

"Berarti kan dia mengambil, pekerjaan anak ini ngamen, anak-anak punk," paparnya, Senin (24/6/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

Saat diperiksa, KS mengaku sakit hati dengan perlakuan hingga ucapan ayahnya.

"Karena sering dimarahi, kadang dipukul, dituduh mengambil barang milik korban, bahkan pernah dikatakan anak haram oleh korban. Ini berdasarkan keterangan tersangka," katanya.

Polisi masih mendalami motif pembunuhan dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Tentunya keterangan tersangka itu tidak berdiri sendiri rekan-rekan. Sekali lagi harus dikaitkan atau dibuat match atau dibuat harus sesuai dengan barang bukti, keterangan saksi, serta alat bukti yang lain," tukasnya.

Baca juga: Kesehatian Gadis Pelaku Pembunuhan Ayah di Duren Sawit, Sering Ngamen di Jalan dan Tak Sekolah

Kata Warga

Ketua RW setempat, Komaruddin, mengatakan K merupakan anak pertama dan jarang terlihat di kios.

Kios tersebut baru disewa Syafrin dua bulan lalu.

Komaruddin mengaku sering mendengar K terlibat cekcok dengan ayahnya.

"Karena ada uang Rp2 juta, Rp3 juta (milik Syafrin) dibawa anaknya," katanya.

K pulang ke rumah jika uangnya habis dan meminta lagi kepada korban.

Warga heran dengan perilaku K yang sering tak pulang dan tidak peduli dengan kondisi ayahnya.

"Kalau sudah habis duit balik lagi. Menurut karyawan dan pedagang di situ kadang (anak perempuan Syafrin) suka menginap, kadang suka keluar tiga hari sampai seminggu enggak pulang," tandasnya.

K dan adiknya yang berusia 15 tahun sudah tak bersekolah.

Korban yang baru menyewa kios tercatat sebagai warga Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Kabarnya anak-anaknya sudah enggak sekolah. Saya enggak mengenal persis karena almarhum baru dua bulan tinggal. Tapi karyawannya itu selama dua bulan ikut sama almarhum," ujarnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bos Perabot Tewas Dibunuh 2 Anak Kandung, Sang Kakak Sempat Tutupi Keterlibatan Adiknya

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Annas Furqon)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas