Kisah Supriyadi yang Bajaj-nya Hilang Dimaling: Ogah Lapor Polisi karena Tak Punya Duit
Supriyadi harus kehilangan bajaj miliknya karena maling. Dia enggan untuk melaporkan ke polisi karena tak punya uang.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Nasib malang menimpa warga Kedoya, Jakarta Barat yang berprofesi sebagai sopir bajaj bernama Supriyadi (45).
Bagaimana tidak, bajaj yang menjadi sumber penghasilannya harus raib dimaling pada Jumat (5/7/2024) dini hari.
Dia baru mengetahui bajaj miliknya hilang ketika akan bekerja.
"Biasanya saya narik 02.00 WIB, nah pas saya jalan ke tempat parkir, bajaj saya sudah enggak ada," katanya pada Rabu (10/7/2024) dikutip dari Kompas.com.
Sebenarnya, peristiwa raibnya bajaj Supri, sapaan akrabnya, terekam kamera CCTV di sekitar lokasi dan sempat diunggah oleh akun Instagram @jakartabarat24jam dan viral.
Pada rekaman CCTV itu, bajaj Supri dimaling oleh seorang pria dengan mengenakan sweater dan celana hitam.
Ketika melakukan aksinya, tidak ada satu orang pun yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
Bajaj milik Supri pun langsung dibawa pergi oleh pelaku tersebut dari tempat parkir.
Usai peristiwa nahas itu terjadi, Supri pun langsung melakukan pencarian selama enam hari berturut-turut.
Baca juga: Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Nama Kampung Maling dan Kampung Penadah di Google Maps, Ini Alasannya
Adapun pencarian dilakukan Supri seorang diri dengan mengontak beberapa teman seprofesi, tetapi hasilnya masih nihil.
"Sampai sekarang masih cari ke teman-teman sopir bajaj. Masih belum ketemu," ungkap dia.
Ogah Lapor Polisi karena Tak Punya Uang
Kendati bajaj miliknya belum ketemu, Supri ternyata enggan untuk melaporkannya ke kepolisian dengan alasan tidak punya biaya.
Supri berpikiran bahwa tiap melakukan laporan ke polisi, maka harus membutuhkan uang.
Dia hanya berharap rekan seprofesinya untuk melaporkan kepadanya jika melihat keberadaan bajaj miliknya.