Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perempuan Lumpuh Jadi Korban Pelecehan Seksual Sopir Taksi Online, Pelaku Bertingkah Seperti Pacaran

Korban mengaku tak bisa mengelak seutuhnya ketika pelaku merangkul dan menciumnya saat dimintai tolong membantunya berjalan.

Editor: Erik S
zoom-in Perempuan Lumpuh Jadi Korban Pelecehan Seksual Sopir Taksi Online, Pelaku Bertingkah Seperti Pacaran
Image by krakenimages.com on Freepik
Ilustrasi pelecehan seksual - CD (55), seorang perempuan lumpuh akibat sakit stroke, menjadi korban pelecehan seksual taksi online berinisial IA (65). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- CD (55), seorang perempuan lumpuh akibat sakit stroke, menjadi korban pelecehan seksual taksi online berinisial IA (65).

Korban mengaku tak bisa mengelak seutuhnya ketika pelaku merangkul dan menciumnya saat dimintai tolong membantunya berjalan.

"Saya sebenarnya sudah berusaha mengelak. Saya menunduk ketika dia coba merangkul saya, tapi tetap saja elakan saya tak terlalu berpengaruh. Saya enggak bisa mengelak sambil bergerak, karena keterbatasan saya untuk bergerak, apalagi sambil berdiri," kata CD kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).

Baca juga: Kasus Pelecehan Kembali Terpa UMS, Diduga Petinggi FKIP Ajak Mahasiswinya Berhubungan Suami Istri

CD mengatakan, dirinya tak mau untuk melakukan gerakan menghindar yang lebih ekstrem saat dilecehkan IA.

Sebab, hal itu bisa membuatnya terjatuh karena ia hanya bisa bertumpu menggunakan tangan kiri saat harus memegang lengan kanan pelaku untuk berjalan.

"Kalau sudah jatuh, saya akan susah untuk berdiri. Sementara, saya enggak bisa berdiri sendiri, harus digendong dulu oleh seseorang sampai posisi saya bisa bertumpu. Makanya amit-amit saya terjatuh karena takut dia (IA) nanti menggendong saya," ujar CD.

Usai pelaku menciumnya, CD hanya bisa senyum, diam, dan menahan emosi.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya, perempuan lumpuh berinisial CD menjadi korban pelecehan seksual sopir taksi online yang mengantarnya dari kantor ke rumahnya yang ada di wilayah Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024). Pelecehan itu terjadi di teras rumah korban sekitar pukul 15.00 WIB.

Pelaku berinisial IA memanfaatkan keterbatasan korban yang tak bisa berjalan sendiri karena lumpuh. Mulanya, korban meminta tolong supaya pelaku bisa meminjamkan lengan kanannya untuk membantunya berjalan jalan dari mobil ke depan teras rumah.

Kemudian, IA mencuri kesempatan menggenggam tangan korban saat CD menumpu tangan kirinya pada lengan kanan pelaku untuk berjalan.

“Jadi telapak kiri saya menggenggam lengan kanan si sopir (IA). Sopir ini lalu ambil kesempatan memegang telapak kiri saya dari atas pakai tangan kirinya. Jadi seperti orang pacaran,” ungkap korban.

Sesampainya di depan teras, IA kemudian berhenti sejenak. Ia tak langsung pamit dan kembali ke mobilnya. Ia justru menebar senyuman dan menyebut korban sebagai perempuan yang cantik.

Setelah itu, dalam waktu sekejap, pelaku melakukan gerakan rangkulan menggunakan tangan kanannya dan mencium pipi kanan korban.

Baca juga: Jerman Catat Kasus Pelecehan Pada Anak Meningkat

“Pas dia senyum-senyum itu, dia langsung tarik tubuh saya, lalu melakukan gerakan rangkulan dan saya dicium. Saya dicium, saya dicium di pipi bagian kanan,” kata korban dengan nada kesal. Penderitaan korban tak berhenti sampai di sana.

IA disebut memiliki niat yang lebih buruk saat itu. Pasalnya, pelaku sempat meminta izin menutup pintu gerbang rumah.

“Dia minta izin ke saya buat tutup pintu gerbang. Dia berbicara seperti itu dengan nada bergetar, yang mana saya tahu dia sedang horny,” ucap dia.

Korban lalu bersikeras bahwa dirinya hendak masuk rumah. Ia meminta pelaku segera keluar dari teras rumahnya.

Tapi, pelaku malah meminta supaya bisa menciumnya satu kali lagi.

Baca juga: Korban Dugaan Pelecehan Rektor Nonaktif UP Dicecar Polisi 20 Pertanyaan, Pengacara Ungkap Harapan

“Saya bilang dengan tegas kepada dia untuk pergi. Saya berusaha tidak emosi karena takutnya dia semakin menjadi. Makanya saya bicara dengan nada tegas,” ujar korban.

“Pas saya ngomong gitu, dia malah berkata, ‘Boleh enggak saya cium lagi'. Belum sempat saya respons, dia langsung melakukan gerakan serupa. Menarik bahu saya, merangkul menggunakan tangan kanannya, dan mencium pipi kanan saya untuk kedua kalinya,” lanjut dia.

Korban sayangkan akun pelaku hanya diblokir

Korban merasa kecewa dengan respons pihak aplikator layanan taksi online.  Sebab, setelah CD melaporkan peristiwa pelecehan yang ia alami, pihak aplikator hanya memblokir akun milik pelaku secara sementara.

“Saya sempat melaporkan kasus ini (pelecehan) melalui Instagram aplikator, tetapi pada akhirnya si sopir hanya diblokir akunnya,” ujar korban saat ditemui, Jumat (12/7/2024).

Menurut CD, hukuman yang diberikan pihak aplikator ke pelaku berinisial IA tidak setimpal. Mestinya, pelaku pelecehan seksual mendapat hukuman pemutusan mitra.

“Saya sudah mencari soal hukuman pelaku pelecehan yang diterapkan perusahaan ini. Pas saya baca, hukumannya itu langsung putus mitra, bukan blokir akun,” tutur dia.

(Kompas.com/Tribunnews)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas