Tak Cukup Hanya Membunuh Asep, Istri hingga Anaknya Juga Cairkan Uang Pinjol Lewat Akun Korban
Pria di Bekasi tewas dibunuh oleh istri-anak sendiri dan dibantu pacar anak korban, setelah itu para pelaku mencairkan uang pinjol dari akun korban.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi pun menyatakan, bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berencana.
"Ya betul setelah kami melakukan serangkaian penyelidikan. Kami ungkap kasus kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan berencana, serta penganiayaan yang menyebabkan kematian terhadap korban AS," katanya saat konferensi pers pada Senin (22/7/2024), dikutip dari TribunBakasi.com.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan tiga tersangka, yakni istri dan anak korban serta pacar anak korban tersebut.
Kronologi Pembunuhan
Pembuhuhan berencana ini diketahui sudah direncanakan sejak Juni 2024.
Percobaan pembunuhan pertama dilakjukan pada Senin, 24 Juni 2024 sekira pukul 17.00 WIB.
Ketiga pelaku sempat meracuni korban dengan mencampurkan soklin atau detergen cair ke minuman korban, tapi hal tersebut gagal.
"Sudah dua kali percobaan pembunuhan dengan meracuni menggunakan minuman tapi gagal," kata Twedi.
Karena percobaan pertama gagal, ketiga pelaku kemudian mencoba meracuni korban kembali pada Selasa, 25 Juni.
Masih degan cara yang sama, pelaku mencampurkan detergen cair lagi ke dalam minuman korban.
Namun, lagi-lagi percobaan pembunuhan itu gagal hingga akhirnya para pelaku memutuskan untuk langsung mengeksekusi korban saja.
Ide untuk langsung mengeksekusi korban itu datang dari pacar SNA, yakni HP yang kemudian usul tersebut disetujui oleh SNA dan ibunya, yakni J.
Masih di hari yang sama, Selasa, 25 Juni sekira pukul 17.00 WIB, HP dijemput oleh SNA dari rumahnya di Harvest City Setu dan tiba di rumah korban di kampung Serang, Taman Rahayu, Kecamatan Setu sekitar pukul 18.00 WIB.
Mereka pada hari itu juga ingin menghabisi nyawa Asep, tapi tidak berhasil karena korban masih terjada pada saat itu, sehingga eksekusi ditunda.
Baru pada Kamis, 27 Juni dini hari sekira pukul 03.30 WIB, korban dihabisi dengan cara dicekik dan dianiaya hingga meninggal dunia.