Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua RW di Jakarta Barat Bikin Sayembara Tangkap Maling, Berhadiah Hingga Jutaan Rupiah, Hasilnya?

Nurdin tidak menggunakan uang kas RW sebagai hadiah sayembara bagi masyarakat yang berhasil menangkap maling. Melainkan, menggunakan uang pribadinya.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ketua RW di Jakarta Barat Bikin Sayembara Tangkap Maling, Berhadiah Hingga Jutaan Rupiah, Hasilnya?
Kolase Tribunnews
Nurdin (55), ketua RW 01 Jembatan Besi sekaligus penyelenggara sayembara tangkap maling berhadiah mengatakan, ada syarat yang harus dipenuhi warga pemenang sayembara. Nurdin menuturkan, peserta wajib menangkap tangan pelaku saat mencuri. Dia tidak akan menerima maling yang ditangkap setelah kejadian atau sedang dalam pengembangan polisi. 

Kepada Warta Kota, warga mengaku tidak takut kemalingan meski tanpa ada CCTV.

Pasalnya, mereka merasa wilayahnya itu telah aman deri maling lantaran sudah 2 tahun ini nol kasus pencurian.

Padahal sebelumnya, wilayahnya itu kerap jadi sasaran maling. Dalam satu bulan, mereka bisa kehilangan 4 motor sekaligus.

"Dulu ramai di sini maling. Sebulan kurang lebih ada 6, ada aja dulu (maling). Bukan cuma motor, bisa masuk ke rumah," kata salah satu warga RW 01 Jembatan Besi bernama Nok Ani (74) saat ditemui di rumahnya, Jumat (26/7/2024).

Selain itu, warga di wilayahnya itu juga kerap mengalami kemalingan kotak amal di masjid atau musala.

Akan tetapi setelah inisiasi Ketua RW 01 Hasanuddin alias Nurdin, kasus maling di daerahnya berlangsung anjlok.

"Alhamdulillah sekarang sejak pak RW adain gituan (sayembara), mungkin ngehargain pak RW kali," ungkap Nok.

Berita Rekomendasi

Wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua RW 01 pada 20 tahun lalu itu menyebut, pencurian di wilayahnya itu kebanyakan terjadi pada dini hari sekira pukul 04.00 WIB.

Biasanya, pencuri mengincar barang berharga warga, mulai dari handphone hingga perhiasan.

Mereka biasa menjarah rumah-rumah warga yang terlihat sepi tanpa pengamanan.

"Tapi sekarang (walau motor di luar) tetap aman. Dulu enggak aman, sekarang alhamdulillah aman. Di sini juga enggak kedengaran maling lagi," ujar Nok.

Menurut dia, para warga tidak ada yang dengan sengaja ronda atau begadang demi mendapat hadiah sayembara.

Hanya saja, warga menjadi lebih peduli dengan wilayahnya sendiri, hingga jarang ada maling yang kembali datang di RW 01.

"Ada pak RT ngadain lagi (tangkap maling berhadiah) tapi kalau lebaran. Kalau enggak lebaran kan sepi, jadi takutnya kejadian api, maling atau apa. Ada diadain ronda," ungkap Nok.

"Tapi sekarang udah enggak ada (maling)," imbuhnya.

Hal yang sama juga disampaikan Aming (40), salah satu juru parkir di kawasan RW 01 Jembatan Besi.

Menurutnya, ia sudah lama tidak mendapati adanya maling di wilayahnya.

Hal itu, menurut dia, ada kaitannya dengan spanduk sayembara yang dipasang Ketua RW 01 Hasanuddin.

"Dulu sebelum covid, pas covid banyak banget. Sekarang alhamdulillah. Nihil," kata Aming saat ditemui di lokasi, Jumat.

Aming berujar, kejadian kemalingan paming banyak di RW 01 Jembatan Besi adalah maling motor.

Dalam sebulan, ada 4 kali kejadian dengan urutan 1 minggu sekali.

"Jadi parkir motor kan asal-asalan. Kebanyakan yang kehilangan orang luar pendatang yang enggak ngerti (nyimpan motor)," kata Aming.

Kendati demikian, kini belum ada lagi kasus kemalingan yang ditemukannya.

Terakhir, ada seorang warga yang mendapat uang Rp 1 juta dari Ketua RW 01 lantaran menangkap basah maling motor di wialayhnya.

"Iya (jadi efektif), jadi kan orang saling ngejaga warga. Jadi ngegerakin sendiri, jadi enak pengamanan turun semuanya. Bukan dari ini aja (keamanan) warga juga turun tangan," kata Aming.

"Kalau saya belum (pernah dapat sayembara), tapi kami sih ngejaga ya ngejaga kalau ada orang luar gimana paling tegut-tegur (biar enggak kejadian)," pungkas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas