Cerita Blak-blakan Jessica Kumala Wongso Soal Isu Bully di Lapas, Aktivitas hingga Rasa Rindu
Kegiatan yang dilakukan Jessica di dalam lapas, cukup bervariasi, mulai membantu mendesain banner hingga menjadi guru
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Sumsel Aggi Suzatri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perasaan bahagia kini menyelimuti Jessica Kumala Wongso, mantan terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna, bebas bersyarat dari Lapas Pondok Bambu, Minggu (18/8/2024).
Jessica bisa menghidup udara segar dan kembali menjalani aktifitasnya seperti biasa setelah menjalani masa hukuman 8 tahun penjara.
Jessica tidak pelit bercerita soal isu-isu yang berkembang di masyarakat, misalnya soal adanya bullying di dalam lingkungan lapas.
"(Narapidana lain) Baik, tidak (membully), baik-baik semuanya," kata Jessica.
Menurutnya, narapidana di dalam lapas sudah memiliki permasalahan masing-masing.
Baca juga: Lebih Sewindu Mendekam di Bui, Jessica Wongso Malu Ditanya Umur, Harap Selamanya 17 Tahun
Sehingga selama di dalam lapas berusaha untuk tetap kondusif agar tidak menambah masalah baru.
"Jadi akur-akur aja, jadi saling membantu, saling menghibur, saling menguatkan, seperti itu," katanya.
Meski begitu, Jessica mengaku bahwa selama menjalani kurungan ini dia juga memiliki rasa duka yakni rasa rindu kehidupan di luar beserta rindu kepada keluarga.
Jessika mengaku selama berada di dalam lapas berusaha membantu dan berkontribusi.
Ia melakukan hal yang bermanfaat dan memberikan kesan yang baik bagi lapas.
Kegiatan yang dilakukan Jessica di dalam lapas, cukup bervariasi, mulai membantu mendesain banner hingga menjadi guru.
"Sempat menjadi guru bahasa Inggris, terus juga untuk temen-temen yang deket aja gak secara resmi ngajarin olahraga atau apa, yang positif aja untuk ngisi waktu," ucapnya.
Otto Kaget Jessica bebas bersyarat
Otto Hasibuan mengaku kaget ketika menerima kabar pembebasan bersyarat (PB) yang diberikan kepada Jessica.