Ormas Bentrok dengan Komplotan Mata Elang di Bekasi Akibat Kendaraan Ditarik Paksa
Ormas dan mata elang (debt collector) bentrok di Pusat Pertokoan Kawasan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertikaian antara kelompok organisasi masyarakat (ormas) dengan komplotan mata elang (debt collector) pecah di Pusat Pertokoan Kawasan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Kejadian tersebut viral di media sosial Instagram di mana kedua kubu saling serang menggunakan balok kayu dan bambu panjang.
"Bentrok antara Ormas dengan Debt Collector atau Mata Elang (Matel) pecah di Ruko Cikarang Square, Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi," tulis keterangan di medsos, Rabu (28/8/2024).
Baca juga: Mengaku Debt Collector, Kawanan Ini Rampas Motor Warga di Jakarta Timur, Alasan Telat Bayar Cicilan
Kapolsek Cikarang Selatan Komisaris Polisi Rudy Wiransyah menyebut pihaknya terjun ke tempat kerjadian perkara usai menerima laporan.
Sebanyak dua orang mengalami luka dari pihak debt collector.
"Korban luka ringan dua orang dari pihak leasing," ucap Rudy dikonfirmasi, Rabu (28/8/2024).
Kompol Rudy menyatakan pemicu bentrokan disebabkan adanya penarikan paksa kendaraan dari pihak debt collector.
Adapun kendaraan tersebut ditarik karena sudah nunggak membayar angsuran selama lima bulan.
"Awalnya adalah penarikan kendaraan yang sudah menunggak selama kurang lebih lima bulan. Berdasarkan surat tugas dari pihak leasing kemudian kendaraan tersebut dibawa ke gudang," katanya.
Kemudian sebanyak 30 orang anggota ormas mendatangi pihak leasing.
Pihak ormas dan leasing sempat melalukan komunikasi untuk mencari jalan keluar.
Baca juga: Tagih Utang di Kalideres Jakarta Barat, Seorang Debt Collector Dikeroyok Sekelompok Orang
Namun lantaran komunikasi tersebut buntu, bentrok pun tidak terhindarkan.
Polisi masih akan melakukan pendalaman apalagi kedua belah pihak juga sudah membuat laporan polisi.
"Salah satu ormas memang tidak memilki hak kepemilikan atas mobil tersebut. Lalu datang sekitar 30 orang ke leasing, dan kemudian ada pertemuan sebelumnya, namun tidak menemukan titik temu dan akhirnya terjadi pertikaian," ujar dia.