Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Keluh Kesah Driver Ojol dalam Demo di Jakarta Hari Ini: Dibantah Grab, Gojek Ancam Beri Sanksi

4 keluh kesah driver ojol dalam demo hari ini, hingga tanggapan pihak Grab dan Gojek.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in 4 Keluh Kesah Driver Ojol dalam Demo di Jakarta Hari Ini: Dibantah Grab, Gojek Ancam Beri Sanksi
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Massa dari pengemudi ojek daring (ojol) melangsungkan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024) siang. 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan pengemudi atau driver ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (29/8/2024).

Aksi demo berlangsung di tiga titik, yakni Istana Merdeka, kantor Gojek di wilayah Petoko, Jakarta Pusat, serta kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan.

Demo ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi para driver dan kurir ojol.

Ada sejumlah tuntutan yang dilayangkan massa demo kepada aplikasi ojol.

Minta Pihak Aplikasi Tak Menekan Mitra

Seorang pengemudi aplikasi oranye, Melisa Pardede mengungkapkan keluh kesahnya dalam kasi demo kali ini.

Melisa menyebut pengemudi dan kurir ojol kerap mendapat sanksi karena menolak atau cancel orderan yang masuk.

"Kami berharap pihak aplikasi jangan menekan mitra, kami mau uang, enggak ada yang enggak mau uang," ucapnya, dikutip dari Wartakotalive.com, Kamis.

BERITA TERKAIT

Menurut Melisa, pihak aplikasi seharusnya melihat kondisi di lapangan karena terkadang orderan tidak sesuai kenyataan.

Sebagai contoh, Melisa menyebut pernah mendapat orderan membawa gula seberat 30 kg dan membawa bamper mobil.

Melisa berujar, barang-barang tersebut seharusnya tidak diangkut menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Kondisi Terkini Kantor Grab di Cilandak Bersamaan Unjuk Rasa Pengemudi Ojol

"Kami dapat 1 orderan kemudian di cancel, itu dapat suspen selama 30 menit. Jadi simbiosis mutualisme aja, aplikasi butuh kami, kami butuh aplikasi," tegasnya.

Potongan 30 Persen

Selain Melisa, pengemudi Gojek bernama Nurma (28) juga meluapkan keluh kesahnya.

Nurma mengikuti aksi demo di depan Patung Kuda, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Ia mengeluhkan besarnya potongan yang diberikan pihak aplikasi.

Menurut Nurma, pihak aplikasi memotong pendapatan driver sekira 20 sampai 30 persen.

Ia merasa pihak aplikasi tidak memperlakukan driver dan kurir ojol secara manusiawi.

Sebab karena potongan tersebut, penghasilan yang diperoleh pengemudi ojol hanya cukup untuk membeli bensin saja.

"Bonus selama ngojek di Gojek enggak ada. Shopee ongkir sama di potong yang tidak manusiawi sedikit sedikit dikit suspen," imbuhnya.

Soal Tarif Multiorder

A (31), seorang pengemudi ojol juga mengeluhkan sistem pembayaran yang diberlakukan pihak aplikasi.

Ia menyuarakan keluhan terkait pendapatan dari layanan multiorder makanan atau minuman di sebuah resto.

Jika mendapat pesanan dari dua costumer untuk makanan restoran yang sama, pengemudi hanya dibayar satu orderan saja.

"Aplikator sekarang memainkan multiorder, dua order. Jadi, kadang ada satu order cuma numpang ke order-an tersebut. Padahal, jelas-jelas customer bayar dengan tarif yang sama," ujar A (31), dikutip dari Kompas.com, Kamis.

A mengatakan, pengemudi ojol seharusnya mendapatkan dua barang, namun yang diterima hanya tarif untuk satu orderan saja.

Aksi unjuk rasa ribuan driver ojek online di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis siang, 29 Agustus 2024.
Aksi unjuk rasa ribuan driver ojek online di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis siang, 29 Agustus 2024. (Tribunnews/Yonathan)

Baca juga: Ojol Demo Tuntut Legalitas, Pengamat: Bisa Kehilangan Fleksibilitas dengan Jam Kerja Diatur

Minta Tarif Dikembalikan sesuai Perjanjian Awal

Selain itu, A juga meminta pihak aplikasi agar mengembalikan potongan tarif sesuai perjanjian awal yakni 15 persen.

A mengatakan, saat ini potongan yang diterapkan pihak aplikasi terbilang besar hingga mencapai 25 persen.

"Contoh aplikator memasang dan menurunkan tarif. Potongan tarif yang awal perjanjian 15 persen, kadang bisa lebih dari 20 persen. Bahkan, 25 persen tanpa driver sadari," jelas A.

Respons Gojek dan Grab

Pihak Grab Indonesia dan Gojek telah buka suara terkait keluh kesah yang diutarakan massa demo hari ini.

Manajemen Gojek justru mengancam akan menindak tegas para pengemudi ojol yang terbukti merugikan pelanggan dan mitra karena aksi demo tersebut.

"Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," jelas Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina, Kamis.

Rosel mengklaim, selama ini Gojek selalu bersikap terbuka dan menerima aspirasi para pengemudi aktif.

Baca juga: Keresahan Driver Ojol Demo di Jakarta Pusat: Sering Kena Sanksi hingga Keluhkan Potongan 30 Persen

Sementara itu, Grab Indonesia menanggapi soal tudingan adanya potongan komisi yang terlalu tinggi oleh pihak perusahaan.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Manusamy menegaskan pihak perusahaan tidak pernah melakukan pemotongan pendapatan mitra pengemudi ojol untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen.

“Kami menjamin bahwa Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen,” ujar Tirza.

Tirza lantas menjelaskan, semua biaya promosi yang diterapkan Grab sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Orderan Tak Sesuai Driver Sering Kena Sanksi, Pihak Aplikasi Ojol Diharap Tak Menekan Mitra, dan Tidak Manusiawi, Drivel Ojol Keluhkan Sering Dipotong Pendapatan dari Aplikasi hingga 30 Persen

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Bambang Ismoyo/Danang Triatmojo, Wartakotalive.com/Miftahul Munir/Ramadhan LQ) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas