Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keresahan Driver Ojol Demo di Jakarta Pusat: Sering Kena Sanksi hingga Keluhkan Potongan 30 Persen

Keresahan driver ojol antara lain mudahnya mereka terkana sanksi hingga keberatan terkait besaran potongan aplikasi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Keresahan Driver Ojol Demo di Jakarta Pusat: Sering Kena Sanksi hingga Keluhkan Potongan 30 Persen
Tribunnews/Yonathan
Aksi unjuk rasa ribuan driver ojek online di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis siang, 29 Agustus 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan driver ojek online (ojol) melakukan aksi unjuk rasa di depan Patung Kuda, Monas, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

Aksi unjuk rasa diikuti driver ojol dari sejumlah aplikasi yang berbeda.

Keresahan driver ojol antara lain, mudahnya mereka terkena sanksi hingga keberatan terkait besaran potongan aplikasi.




Seorang driver aplikasi oranye, Melisa Pardede, mengatakan dirinya sering kali di-suspend atau disanksi karena menolak atau membatalkan orderan yang masuk.

"Kami berharap pihak aplikasi jangan menekan mitra, kami mau uang, enggak ada yang enggak mau uang," katanya, Kamis, dilansir Wartakota

Pihak aplikasi, kata Melisa, seharusnya bisa mengerti kondisi di lapangan yang terkadang tidak sesuai kenyataan.

Misalnya, Melisa pernah mendapatkan orderan membawa barang gula sebesar 30 kilogram dan membawa bumper mobil.

BERITA TERKAIT

Secara logika, orderan itu tidak seharusnya dibawa menggunakan sepeda motornya karena barangnya tidak sesuai.

"Kami dapat satu orderan kemudian di-cancel, itu dapat suspen selama 30 menit. Jadi simbiosis mutualisme aja, aplikasi butuh kami, kami butuh aplikasi," tegasnya.

Baca juga: Massa Ojol Ricuh Saat Polisi Giring Satu Orang yang Diduga Provokator

Potongan Terlalu Besar

Sementara itu Nurma, driver Gojek berharap pihak operator lebih memperhatikan kesejahteraan driver.

Menurutnya, besaran potongan yang dikenakan untuk driver terlalu besar.

"Intinya argo tetap sama enggak sesuai. Kemarin jam sibuk macet, argo harusnya lebih tinggi. Aturan Rp 30 ribu lebih jam sibuk. Dari Kelapa Gading ke Bekasi cuma Rp 28 ribu," katanya.

Ia mengaku, pihak aplikasi terlalu memotong lebih besar dari pendapatan driver sekira 20 sampai 30 persen.

Nurma merasa pihak aplikasi tidak manusiawi karena memberikan tarif terlalu kecil dan hanya habis untuk bensin saja.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas