Kronologis 3 Balita Tewas saat Kebakaran di Cipinang, Korban Terkunci Hingga 10 Rumah Hangus
Tante korban, Eka mengatakan situasi saat terjadinya kebakaran, ketiga balita tersebut tengah tertidur.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga balita tewas dalam peristiwa kebakaran rumah tinggal di Jalan Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (20/9/2024).
"Korban meninggal dunia K (4), R (3,5), dan A (1,5)," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan.
Baca juga: Diduga Akibat Korsleting Listrik, Ini Usia Tiga Balita yang Tewas Dalam Kebakaran di Jakarta Timur
Kebakaran terjadi pada pukul 09.43 WIB di mana rumah tersebut berada di pemukiman padat penduduk.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Tidak kurang 50 personel turun langsung memadakan api hingga api dinyatakan padam pukul 11.52 WIB.
"Pengerahan unit 10 dan 50 personel," lanjut Satriadi.
Baca juga: Tiga Balita Tewas dalam Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Kawasan Cipinang
Satriadi mengatakan, dugaan penyebab kebakaran arus pendek atau korsleting listrik.
“Namun penyebab pasti kebakaran masih didalami polisi untuk total kerugian belum dapat ditaksir,” katanya.
Kronologis Kejadian
Pihak keluarga mengungkapkan kronologi tiga Bayi Lima Tahun (Balita) yang tewas menjadi korban kebakaran rumah warga di Jalan Bumiputra Putra Ujung RT 5 RW 18, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Jumat (20/9/2024).
Tante korban, Eka mengatakan situasi saat terjadinya kebakaran, ketiga balita tersebut tengah tertidur.
Lalu ayah korban tengah bekerja dan ibu korban tengah mengantar anak pertama sekolah.
“Kondisi kamarnya juga terkunci karena anak yang terakhir itu atau bontot itu suka keluar dari kamar jatuh karena depan pintu kamar itu langsung tangga dan jatuh udah dua kali dan karena hal itu ibunya ngunci pintu,” kata Eka, Jumat (20/9/2024).
Eka menjelaskan usai ibu korban pulang ke kediaman langsung melihat rumah sudah dalam keadaan terbakar.
Terkini, pihak keluarga masih menunggu proses autopsi guna keperluan petugas Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.