Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Keluarga Menangis Saat Kenali Jasad Korban Dari Pakaian

Tangis keluarga tidak terbendung saat mengetahui saudaranya masuk dalam daftar tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Keluarga Menangis Saat Kenali Jasad Korban Dari Pakaian
Kolase Tribunnews.com
Dwi Septiani Wulandari keluarga 7 remaja yang tewas di Bekasi (kiri) dan 7 mayat yang ditemukan di Kali Bekasi (kanan). 

Setelah itu Rizky dan teman-temannya dikabarkan jatuh ke Kali Bekasi.

Hanya saja Dwi tidak mengetahui pasti kenapa Rizky bisa sampai dikejar pihak kepolisian.

Ia hanya menyebut informasi itu ia dapat dari teman Rizky yang berhasil kabur dari kejaran petugas.

Dwi juga menuturkan kejadian tersebut terjadi pada  Minggu sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.

"Tiba-tiba dikejar polisi. Abis itu tiba-tiba katanya dipress polisi. (Tau Rizky dikejar polisi) tau dari temannya yang berhasil lolos. Dia bilang pada jatoh ke Kali, abis itu sudah tidak tahu lagi," ucapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran (Kabid Yandokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kombes Herry Wijatmoko menduga bahwa 7 jenazah yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi telah terendam air selama 24 jam.

Herry menjelaskan hal itu diketahui berdasarkan pemeriksaan awal terhadap tujuh jenazah pada saat dilakukan proses identifikasi di Instalasi Kedokteran Forensik.

BERITA TERKAIT

"Dari pemeriksaan awal, ke 7 jenazah tersebut memiliki ciri yang hampir sama, satu terendam air," kata Hery kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2024).

Selain itu, Herry juga menuturkan telah terdapat adanya tanda-tanda proses pembusukan pada tubuh ketujuh jenazah tersebut.

Kata Herry adanya proses pembusukan itu terjadi setelah ketujuh jenazah diangkat dari dalam air yang sebelumnya bersuhu rendah.

"Jadi air itu suhunya rendah jadi sehingga kehisap tapi begitu sudah diambil dia akan proses pembusukan berjalan. Jadi setidaknya 24 jam (jenazah terendam air)," ujar Herry.

Herry pun menyebut saat ini pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut terhadap tujuh jenazah tersebut.

Salah satunya mencocokkan baik data post mortem maupun antemortem yang diberikan keluarga para jenazah.

Sehingga hingga kini pihaknya belum bisa menyimpulkan lebih jauh mengenai penyebab kematian daripada korban.

"Kan nanti akan kita cocokkan data antemortem meliputi medis, gigi, sidik jari, DNA kemudian properti," pungkasnya.

 

(Tribunnews.com/ Fahmi/ kompas.tv)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas