Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rintihan Remaja yang Lompat ke Kali Bekasi Bersama 7 Temannya: 'Tolong Bang, Saya Enggak Mau Mati'

Orang-orang itu disebut Bagus terus-menerus menyinari sebuah tebing di pinggir kali yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Rintihan Remaja yang Lompat ke Kali Bekasi Bersama 7 Temannya: 'Tolong Bang, Saya Enggak Mau Mati'
Kolase Tribunnews.com/Abdi Ryanda/Dok. Polres Metro Bekasi Kota
Bagus, petugas keamanan Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menceritakan penyelamatan remaja yang terjun ke Kali Bekasi bersama tujuh rekannya yang berujung tewas; di lokasi kejadian, Senin (22/9/2024). 

Laporan khusus wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Ucapan minta tolong seorang remaja korban selamat usai terjun ke Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, bersama tujuh temannya yang tewas masih teringat di pikiran petugas keamanan Perumahan Pondok Gede Permai bernama Bagus.

Bagus masih terus ingat ucapan remaja yang tak diketahui namanya itu yang dalam kondisi lemas tak berdaya di pinggir Kali Bekasi pada Sabtu (21/9/2024) subuh atau sekira pukul 04.00 WIB.

"Bang, tolong bang, tolongin saya bang, saya enggak mau mati bang," kata Bagus saat menirukan ucapan remaja yang ditemukan selamat, kepada Tribunnews.com, Senin (22/9/2024).

Bagus menceritakan, awalnya saat dirinya sedang berjaga, dua orang polisi yang mengaku dari Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota mendatanginya.

Sambil mengarah ke pinggir kali melalui sebuah tanggul itu, salah seorang polisi itu menanyakan dirinya apakah memiliki tali atau tidak. 

"Emang buat apaan kata saya, dia nanya titik posisi pertemuan (kali). Soalnya di sana ada bocah ada yang enggak bisa berenang," ucap Bagus.

BERITA TERKAIT

Saat itu, dia belum mengetahui kejadian apa yang terjadi sampai polisi itu menanyakan tali. Lantaran yang meminta bantuan dari kepolisian, tanpa pikir panjang, dia membantu kedua polisi tersebut.

Dalam benaknya, ia bertanya-tanya mengapa ada seorang remaja yang berenang di aliran pertemuan antara Kali Cileungsi dan Kali Cikeas yang menyatu ke Kali Bekasi tersebut.

Baca juga: Peran Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Banten, Sakit Hati Ditagih Utang Jadi Pemicu

Sementara itu, di seberang kali, di antara pepohonan pisang, tampak sejumlah orang dengan senter yang menyinari bagian tempatnya. 

Orang-orang itu disebut Bagus terus-menerus menyinari sebuah tebing di pinggir kali yang tak jauh dari tempatnya berdiri. 

Bagus bersama temannya yang ditemani seorang polisi tadi menemukan ada sesuatu yang aneh berbentuk kepala. Di sana, temannya melempa batu untuk memastikannya.

Kemudian, ternyata ada satu remaja lain yang juga mengumpat di antara semak-semak dan pepohonan yang diduga merupakan rekan remaja tersebut sehingga langsung diamankan.

Dalam keadaan yang gelap gulita dan adanya patahan tanah akibat longsor di sekitarnya, Bagus menyebut hanya menggunakan filling-nya untuk bisa ke bagian bawah kali.

Baca juga: Video Nasib Anak Buah Iptu Rudiana Disorot, Kabur saat Dimintai Keterangan soal Kasus Vina

Tak lama kemudian, dia melihat ada jalan yang ia bisa tapaki yang mengarah ke kali tak jauh dari tempat awal. Di sana, dia memanggil remaja yang sudah dalam keadaan basah dan meringkuk. 

"Dek, dek, langsung dijawab, 'bang tolong, bang," tuturnya.

Dengan tenaga seadanya, akhirnya remaja tersebut berhasil diangkat ke permukaan dari kali dengan kedalaman sekitar 6 meter itu.

Bagus mencoba menyadarkan remaja tersebut dengan menabok punggungnya. Beruntung, setelah beberapa tabokan, remaja itu mulai sadarkan diri.

"Enggak lama kita miringin, kita tabok (punggungnya), langsung dah tuh ngongkek (muntah). saya angkat (perutnya) keluar semua tuh airnya," jelasnya.

Remaja tersebut mengakui jika terjun ke kali tersebut bersama sejumlah temannya yang tak bisa dipastikan saat itu. Tetapi, dia tidak mengaku jika hal itu dilakukan karena mereka ketahuan hendak melakukan tawuran oleh polisi.

Alibinya, remaja itu hanya panik ketika ada polisi dan melihat beberapa temannta menceburkan diri ke kali sehingga dia mengikutinya.

"Saya tanya, lu kok bisa berenang sih, kenapa? Lu mau tawuran ya? Dia jawab, kaga bang saya cuma ikut-ikut doang bang. Di ajak sama temen, nongkrong, ngopi," tuturnya.

Dalam hal ini, petugas keamanan perumahan itu berhasil mengamankan delapan orang yang langsung diserahkan ke pihak kepolisian. Remaja itu pun tak mengetahui nasib temannya yang lain yang juga melompat ke kali kala itu. 

Ditemukan Ibu-ibu yang Mencari Kucing

Umi Suci, wanita saksi mata yang kali pertama menemukan tujuh remaja tewas mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, saat sedang mencari kucing; ditemui Tribunnews.com, Senin (21/9/2024).
Umi Suci, wanita saksi mata yang kali pertama menemukan tujuh remaja tewas mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, saat sedang mencari kucing; ditemui Tribunnews.com, Senin (21/9/2024). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Hari pun berlalu. Tepatnya pada Minggu (21/9/2024) sebelum matahari memunculkan cahayanya, seorang perempuan bernama Suci menyusuri kali tersebut.

Sebelum pukul 06.00 WIB, wanita yang akrab disapa Umi Suci ini mengaku berada di kali tersebut untuk mencari seekor kucingnya yang belum pulang ke rumah sejak malam.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bocah di Lebak Mengaku Diberi Upah Rp50 Juta, Ini Pengakuannya

Selain itu, memang sudah menjadi rutinitasnya sebagai pecinta hewas khususnya kucing, dia memberi makanan kepada kucing-kucing liar di sekitar kali yang juga berdekatan dengan rumah saat pagi dan sore hari.

Apalagi kata Umi Suci, para kucing ini senang bermain di atas tanggul kali tersebut karena banyak capung hingga kupu-kupu di semak-semak dekat kali itu.

Namun, pagi itu ada sesuatu yang menarik perhatiannya di bagian kali yang dangkal. Di mana, dia melihat ada orang seperti tertidur berjumlah dua orang di bebatuan. Karena tak berani sendiri, dia memanggil seorang bapak-bapak yang sedang lari pagi untuk memastikannya.

Kecurigaan wanita yang menggunakan cadar dan berkacamata ini benar jika apa yang dilihat adalah dua mayat laki-laki dengan posisi tertelungkup dan menyamping ke sebelah kiri.

Akhirnya, dia memanggil tetangganya dan memberi tahu apa yang dia lihat. Tak lama, ternyata ada tiga jenazah lainnya yang tak jauh dari posisi dua jenazah lainnya dengan posisi tertelungkup.

"Tadinya dikirain cuma dua, ternyata saat mas yang sebelah (tetangga) mau naik ke atas, ternyata agak di pinggir ada yang agak tertelungkup tiga," ucap Umi Uci kepada Tribunnews.

Lokasi temuan tujuh remaja tewas mengambang di Kali Bekasi, di RT 1, RW 9 Kelurahan Jatirasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). 
Lokasi temuan tujuh remaja tewas mengambang di Kali Bekasi, di RT 1, RW 9 Kelurahan Jatirasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (23/9/2024).  (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Setelah proses panjang untuk melapor ke kepolisian dan akhirnya kelima jenazah hendak diangkat dari kali oleh tim gabungan.

Namun, sekira kurang lebih satu jam lamanya, ternyata dua jenazah lainnya timbul dari dalam kali sehingga totalnya menjadi tujuh jenazah.

Awak Tribunnews menelusuri lokasi ditemukannya tujuh jenazah yang mengambang di Kali Bekasi. Di sejumlah titiknya, garis polisi masih terpasang hingga saat ini.

Selain itu, sejumlah orang mulai dari anak sekolah hingga orang dewasa juga terus berdatangan bergantian untuk melihat lokasi tersebut.

Terindikasi Ingin Tawuran

Penemuan tujuh jasad terjadi di Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024).
Penemuan tujuh jasad terjadi di Kali Bekasi, belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT. 004/RW.008, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024). (Tribunnews.com/Reynas)

Kapolsek Rawalumbu Kompol Sukadi menuturkan sehari sebelum kasus temuan tujuh mayat di Kali Bekasi itu, tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Bekasi Kota melakukan upaya pencegahan tawuran.

Saat itu, pihak kepolisian menemukan ada puluhan remaja yang sedang berkumpul Sabtu (21/9/2024) dini hari di sebuah bedeng di dekat Kali Bekasi, Jalan Cipendawa, Bojong Menteng, Rawalumbu.

“Memang tujuannya itu adalah untuk tawuran, akhirnya pada kabur ke belakang rumah bedeng itu, bangunan bedeng itu adalah kali. Yang warung dipasang garis polisi,” kata Sukadi dikonfirmasi, Minggu (22/9/2024).

Sukadi mensinyalir remaja-remaja yang berkumpul tersebut merupakan kawanan geng motor yang niatnya melakukan sesuatu hal negatif.

“Itu antar geng ya antar kelompok lah, ada yang mengatasnamakan kelompok A atau kelompok B,” kata Kapolsek Rawalumbu.

Baca juga: Breaking News: Yudha Arfandi Dituntut Hukuman Mati Atas Kasus Kematian Dante, Anak Tamara Tyasmara

Hingga setelah digrebek oleh Anggota TP3, para remaja yang berjumlah lebih kurang 60 orang kocar-kacir melarikan diri.

Sebagian berhasil ditangkap berjumlah 22 orang, 30 motor dan sejumlah sajam diamankan petugas kepolisian.

Tujuh orang di antaranya diduga melompat sampai pada hari berikutnya ditemukan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi pada Minggu (22/9/2024) pagi.

Menurutnya, tidak semua remaja yang berkumpul di bedeng tersebut saling mengenal.

“Bisanya mereka masing-masing ada yang bawa teman padahal belum pernah kenal, jadi dari 22 orang diamankan tidak semua saling kenal menyeluruh,” ungkapnya. (Tribun Network/abd/cos)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas