Diduga Ikut Tewas di Kali Bekasi, Davi Harusnya Masuk Sekolah Hari Pertama
Sofyan, kakak dari korban Davi mengatakan pihak keluarga merasa belum tenang sepanjang jenazah belum diurus hingga dimakamkan sebagaimana mestinya.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kursi-kursi plastik warna hijau bersandaran tinggi tampak disusun bertumpuk di bawah tenda di depan sebuah rumah di Jalan Sawo, RT 002/004, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Rumah itu adalah rumah duka Muhammad Davi (16), satu di antara tujuh korban yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (22/9).
Selasa (24/9/2024) sekira pukul 13.32 WIB siang, situasi di rumah duka itu tampak sepi. Tak ada satu pun pelayat yang terlihat. Hanya ada beberapa keluarga korban yang tampak siaga menunggu informasi dari tim disaster victim identification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Informasi terkait pemulangan jenazah diduga anggota keluarga mereka, Davi.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Kasus 7 Mayat Kali Bekasi: Nyaris Tenggelam karena Saling Tarik di Air
Saat itu berdasarkan informasi terakhir pada Senin (23/9), Kabid Yandokpol RS Polri, Kombes Pol Herry Wijatmoko menyampaikan tujuh jenazah korban Kali Bekasi belum teridentifikasi. Hal itu diduga menjadi alasan jenazah beberapa korban belum dapat diserahkan kepada pihak keluarga.
Sofyan, kakak dari korban Davi mengatakan pihak keluarga merasa belum tenang sepanjang jenazah belum diurus hingga dimakamkan sebagaimana mestinya.
Padahal, pihak keluarga telah meyakini, satu di antara tujuh korban tragedi Kali Bekasi itu adalah Davi. Keyakinan itu didasari pada pakaian dan aksesoris yang dikenakan salah satu jenazah sama persis seperti setelan baju yang dikenakan Davi saat pergi dari rumah bersama seorang kawannya.
Sofyan tidak menjelaskan lebih lanjut soal kawan dari adiknya itu yang disebut mengajak Davi main ke luar rumah. Padahal, Davi diketahui merupakan sosok yang jarang keluar rumah.
"Cuma begitulah kita namanya keluarga, melihat kondisi udah berapa hari, kita juga belum tenang. Kita yakini dari semua pakaian yang dipakai. Kita sih meyakini itu dia, bagian dari keluarga kita. Kalau memang dia kita harapkan masih hidup, ya sampai hari ini belum pulang," kata Sofyan, kepada Tribunnews.
Menurut Sofyan, sang adik merupakan sosok yang jarang keluar rumah. Dalam kesehariannya, Davi kerap membantu usaha keluarga berupa bengkel aksesoris motor. Sedangkan, sebelum tragedi di Kali Bekasi terjadi, Davi disebut keluar rumah karena diajak oleh teman di lingkungan rumahnya, yakni Rizky.
Bahkan, menurut Sofyan, sang adik diduga tidak mengenal orang-orang yang akan ditemuinya di sekitaran Kali Bekasi itu. Sebab, Davi sudah putus sekolah sejak beberapa bulan lalu.
Baca juga: Korban Selamat Ungkap Ceburkan Diri ke Kali Bekasi Karena Menghindar Ditangkap Polisi
Ayah kandung Davi, Tamin, menyampaikan kisah pilu mengenai putra bungsunya itu yang telah putus sekolah saat duduk di bangku kelas tiga SMP.
"Jadi kalau teman-temannya yang itu sih (pertemuan di Kali Besar), saya yakini enggak ada yang kenal. Karena dia putus sekolah dari SMP tahun ini tuh," ucap Tamin.
Ayah Davi mengatakan, sang anak tidak mendapatkan ijazah sebagai bukti kelulusan lantaran tidak mengikuti ujian yang telah dijadwalkan sekolah. Ia menyebut saat hari ujian, Davi justru bermain ke rumah temannya.
"Ya kalau di rumah mah (bilang ke orang tua) berangkat (sekolah), cuma kalau bohong enggak tahu," ujar Tamin.