Sikap Tak Biasa Rizky Adam Sebelum Hilang dalam Kebakaran Pabrik di Bekasi: Pergi Tanpa Pamit
Selain itu, Kiki juga tak biasanya tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang berada di dompet kakak laki-lakinya dan hanya membawa sepeda
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebuah tenda dengan terpal berwarna biru terpasang di depan sebuah rumah kontrakan di Gang Simbang I, RT 03 RW 04, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (3/11/2024).
Rumah itu merupakan rumah Rizky Adam (24), salah satu pegawai operaror forklip pabrik pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara di Medan Satria, Kota Bekasi, yang mengalami kebakaran hebat pada Jumat pagi, 1 November 2024.
Didirikannya tenda tersebut lantaran pria yang akrab dipanggil Kiki ini masih belum diketahui keberadaannya hingga hari ini usai si jago merah melalap habis bangunan di perusahaan tersebut.
Terlihat pula kursi plastik berwarna hijau juga sudah berjejer di depan rumah Kiki bernomor 126b. S
Sejumlah orang yang merupakan teman Kiki pun berada di depan rumah Kiki yang belum diketahui pasti kondisinya saat ini.
Selain itu, terlihat pula sejumlah tamu yang berada di dalam rumah yang dominan menggunakan pakaian muslim tengah mengobrol dengan keluarga kiki dengan dibalut suasana duka.
Baca juga: Pesan Terakhir Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi ke Istri: Kita Sampai Tua Jaga Anak hingga Sukses
Ayah dan ibunda Kiki terlihat merenung sambil menunggu kabar dari anak kedua dari tiga bersaudara ini. Mata sang kakak laki-laki yang menggunakan peci putih dan sarung itu juga terlihat sembab seperti orang yang habis menangis.
Namun, pihak keluarga masih enggan untuk menceritakan sosok Kiki karena masih diselimuti ketidakpastian akan keberadaan pria yang lahir tahun 2000 itu apakah masih hidup atau sudah meninggal dunia.
Rekan Kiki yang enggan disebutkan namanya itu juga melihat keanehan sebelum Kiki berangkat kerja pada malam sebelum kebakaran.
Tak seperti biasa, Kiki saat itu tak berpamitan dengan sang ayah. Hal ini karena ayahnya sudah terlelap tidur ketika Kiki ingin berangkat kerja.
Selain itu, Kiki juga tak biasanya tidak membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang berada di dompet kakak laki-lakinya dan hanya membawa sepeda motornya saja ke pabrik itu.
Baca juga: Ternyata Sinta Korban Pembunuhan Tanpa Kepala di Muara Baru Punya Kembaran Bernama Santi
"Tapi bapaknya nih, kalau Kiki mau masuk kerja masuk malam, (biasanya) bapaknya tuh doain pas pamitan, ini bapaknya pas dari jam 23.00 WIB itu kayak diusap-usap gitu, kayak diangin-anginin, jadi bapaknya tidur, enggak pamitan jadinya," ucapnya kepada Tribunnews.com
Sosok Lucu dan Suka Ibadah
Sementara itu, Ketua RW 04 M, Kelurahan Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Suhadi bercerita warganya tak ada yang menyangka jika Kiki menjadi salah satu orang yang disebut sebagai korban peristiwa kebakaran di tempat dia bekerja. Kiki dikenal dengan perangai yang baik.
Perilaku keseharian Kiki pun sangat melekat bagi warga di sekitar rumahnya. Sosok yang suka bercanda dan tersenyum itu yang masih menempel diingatan para warga ketika ditanya soal Kiki.
Kelakar yang diingat Suhadi terakhir kali yakni pada hari Kamis atau sehari sebelum kejadian ialah persoalan terkait rokok. Kala itu, Kiki menawari Suhadi rokok, namun Suhadi menolaknya sambil bercanda.
"Itu bocah waktu Kamis pagi ketemu saya kan abis pulang kerja dia. Dia nawarin 'Pak RW rokok nih' saya jawab 'Enggak ah, gue ga doyan rokok elu'," ucap Suhadi.
Sambil berkaca-kaca, Suhadi pun mengungkap Kiki yang merupakan warga asli kampung itu juga aktif dalam setiap kegiatan apapun.
Selain kepribadian yang baik, urusan soal ibadah juga tak perlu diragukan dari sosok Kiki. Suhadi menjadi saksi betapa rajinnya Kiki dalam urusan beribadah.
Bahkan, Kiki pun tergabung dalam Majelis Taklim bernama Al-Masturiyah dan Habibi Rasul sebagai personel kesenian musik Islami dengan alat tabuh bernama Hadroh.
Baca juga: Tatapan Kosong Istri Korban Kebakaran Pabrik saat Datangi RS Polri, Ungkap Alasan Tolak Diwawancara
"Terkhusus di kegiatan seperti maulid dan sebagainya karena memang beliau ini menjadi salah satu anggota atau peserta tim hadroh di lingkungan kami," ungkap Suhadi.
12 Kantong Jenazah
Sebelumnya, Karumkit RS Polri Kramat jati Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono menuturkan pihaknya sudah menerima 12 kantong jenazah insiden kebakaran pabrik di Pondok Ungu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024).
“Rumah Sakit Bhayangkara Polri telah menerima 12 kantong jenazah dari pukul 12.00 dan rumah sakit sudah membentuk tim untuk melakulan pemeriksaan jenazah dan upaya identifikasi yang melibatkan tim kedokteran forensik, DNA forensik, psikologi forensik dan tim ante mortem,” ucapnya kepada wartawan.
Baca juga: Sidang Guru Supriyani, Kades Rokiman Mengaku Tak Tahu Soal Isu Duit Penangguhan Penahanan Rp 15 Juta
Brigjen Prima menuturkan, proses pemeriksaan jenazah akan melibatkan tim dari RSCM maupun FK UI.
Dia memastikan pemeriksaan terhadap jenazah dilakukan secara teliti.
Adapun jenazah yang diterima dalam bentuk body part (potongan bagian tubuh).
“Ya, body part tidak utuh,” lanjut Karumkit.