Pembunuhan Siswa SMK Ciomas Bogor: Polisi Tangkap HS di Stasiun Gondangdia, Incar Honda Beat Korban
Polisi yang memburu HS akhirnya berhasil menangkapnya di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat dan digiring ke Mapolsek Ciomas, Bogor, Minggu kemarin.
Editor: Choirul Arifin
"(Barang-barang korban) Engga ada, udah sepi. Si korban menurut dari CCTV itu sendiri datengnya, pake motor beat depan merah belakang item strip merah, pake helm putih jaket hitam, celana (olahraga) smp pake sendal coklat," ungkap Sumarna.
Agil Dibantai di Rumah Pelaku HS Saat di Hari Jumat
Agil ditemukan meninggal dunia di rumah teman yang dikenalnya di RT 03/05, Desa Pagelaran, Ciomas, Bogor, dengan badan penuh luka pada Jumat (29/11/2024) siang sekitar pukul 12.30 WIB.
"Korban ditemukan oleh ibu pemilik rumah, kemudian melapor ke pengurus RT setempat dan diteruskan ke kami," kata Kapolsek Ciomas Bogor Kompol Iwan Wahyudin.
Polisi menemukan sebilah golok di lokasi kejadian yang diduga digunakan terduga pelaku HS menghabisi nyawa Agil Febriyan.
Agil diduga kuat merupakan korban pembunuhan. Pasca kejadian, jenazah Agil dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum.
Mayat Agil Febriyan ditemukan oleh pemilik rumah dalam kondisi bersimbah darah di dapur.
Dari penyelidikan awal polisi, diduga pelakunya adalah HS, teman Agil sendiri yang tidak lain adalah anak pemilik rumah.
HS sendiri saat ini buron karena kabur setelah membunuh Agil Febriyan
Polisi menemukan sebuah golok di rumah tempat mayat Agil Febriyan ditemukan. Golok ini jadi salah satu barang bukti polisi untuk mengejar jejak pelaku.
Polisi masih mendalami motif terduga pelaku membunuh Agil yang diduga tewas karena luka bacokan
Kronologi Pembunuhan HS Terhadap Agil Febriyan
Pada Jumat siang pukul 12.30 WIB, pemilik rumah baru saja pulang bekerja.
Setibanya di rumah, wanita itu kaget saat melihat Agil sudah bersimbah darah. Korban Agil diketahui sedang bertamu ke rumah rekannya, HS (29), saat kejadian.
Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi mengatakan, sebelum korban ditemukan tewas oleh ibu dari HS, terdapat seorang warga yang melihat keduanya (korban dan HS) sedang mengobrol di depan rumah.
Kompol Iwan bilang, saksi tersebut tidak begitu memperhatikan keduanya.