Sebelum Daratkan Tabung ke Kepala Ibu, Aipda Nikson Dorong Korban ke Lantai, Saksi Sampai Ketakutan
Pada saat itu, warga sekitar yang tengah belanja di warung melihat anak pemilik warung mendorong ibunya hingga terjatuh ke lantai.
Editor: Muhammad Zulfikar
Bukan cuma itu, di momen tersebut Herlina juga sempat mengabari Pak RT bahwa putranya, Aipda Nikson sedang pulang ke rumah.
Tak disangka, kabar dari Herlina soal kepulangan sang putra itu justru membawa petaka.
Sebab lima hari setelah bertemu Pak RT, Herlina meregang nyawa di tangan anak kandungnya sendiri.
"Korban setahu bapak orangnya baik. Kemarin juga bapak main ke rumahnya, ada lima hari (lalu). (Kata korban) 'ngopi, ngopi pak'. Orang baik, orang bener, (Pak RT) diajak ngobrol sama dia (korban)," ujar Hamid, dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Sementara korban adalah sosok yang baik hati, Pak RT menyebut pelaku justru memiliki perangai sebaliknya.
Kata Pak RT, Aipda Nikson memiliki sifat yang labil.
Baca juga: Tragis! Oknum Anggota Polisi Hantam Kepala Ibu Kandung Pakai Tabung Elpiji 3 Kg Berujung Kematian
Bahkan Pak RT menyebut pelaku pembunuhan ibu kandung itu seperti orang depresi alias stres.
"Kalau pelaku emang, maaf ya, kayak stres. Kadang dia benar, kadang dia enggak, agak jauh dari rumah bapak 300 meter lah," akui Hamid.
Kendati demikian, Hamid mengaku tak mengenal lebih dalam soal sosok Aipda Nikson.
Namun belakangan muncul selentingan kabar bahwa Aipda Nikson kerap berbuat onar di lingkungan.
"Setahu bapak (pelaku) sama warga belum pernah cekcok, setahu bapak tapi, kan jauh rumahnya. Warga enggak lapor si Nikson gini-gini, biasa-biasa saja," imbuh Hamid.
Lebih lanjut, Hamid juga mengungkap fakta soal warung milik korban yang konon jadi tempat jual beli minuman keras.
Diungkap Hamid, warung korban sejatinya hanya menjual sembako dan kebutuhan sehari-hari.
"(Di rumah korban) jual sembako, yang bapak tahu sembako, kacang-kacang, ngemil begitu," pungkas Hamid.
Baca juga: Nasib Aipda Nikson, Polisi yang Ditangkap setelah Bunuh Ibu Kandung di Bogor, Bakal Disidang Etik