Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dugaan Pungli Rp2,5 Juta di SMAN 2 Cibitung Bekasi: Siswa Coba Lapor ke Gibran, Begini Hasilnya

Seorang siswa SMAN 2 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membuat pengakuan terjadi pungutan liar Rp2,5 juta.

Editor: Erik S
zoom-in Dugaan Pungli Rp2,5 Juta di SMAN 2 Cibitung Bekasi: Siswa Coba Lapor ke Gibran, Begini Hasilnya
Istimewa
Tangkap layar percakapan tentang dugaan pungli Rp 2,5 juta terhadap 600 orangtua siswa di SMAN 2 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jabar, Kamis (5/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Seorang siswa SMAN 2 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membuat pengakuan terjadi pungutan liar (pungli) di sekolahnya.

Siswa tersebut mengaku sudah melaporkannya ke nomor ponsel Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Namun, siswa tersebut mengatakan nomor tersebut sudah tidak aktif.

Dikutip dari Tribun Bekasi, sebanyak 600 orangtua siswa di sekolah tersebut dimintai uang Rp 2,5 juta untuk pembangunan fisik seperti pagar dan bangunan lain.

Baca juga: Terima Pungli dari Tahanan, Eks Plt Karutan KPK Ngaku Tak Tahan Godaan: Saya Terdesak Kebutuhan

Siswa yang tidak membayar uang Rp 2,5 juta tersebut tidak bisa mengikuti ujian.

Pungli di SMA negeri di Cibitung, Kabupaten Bekasi, ini terungkap dari percakapan tertulis di handpone. 

Diduga percakapan ini dilakukan seorang siswa dan seorang yang dianggap bisa memberikan jalan keluar. 

Siswa tersebut mengaku sudah pernah mencoba melapor melalui handphone ke Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Berita Rekomendasi

Namun laporannya tidak direspons karena nomor handphone Gibran diduga sudah tidak aktif.

Siswa tersebut secara singkat menjelaskan kronologi pungli di sekolahnya.

"Dapet undangan dari sekolah buat bersosialisasi dari komite sekolah, eh pas nyampe malah disuruh isi kertas buat nulisin angka uang yang mau dikasih orang tua ke sekolah," bunyi tulisan yang viral tersebut, Kamis (5/12/2024).

Siswa ini tampaknya sudah pernah mengadu ke Wapres Gibran Rakabuming Raka melalui nomor telepon yang disebar ke publik.

Namun laporannya tidak mendapat respons. "Dah sempet lapor mas Gibran, kan ngadain (layanan) lapor mas wapres, saya coba lapor ternyata nomernya dah off," katanya.

"Masalahnya, kalo ga bayar ga dikasih kertas ulangan bang, gmna mau maju Indonesia
emas," ujarnya.

"Saya selaku siswa merasa dirugikan padahal ini (SMA) negeri, mana mungkin uang tanah, pagar, serta bangunan lain menggunakan uang siswa, tolong ditindak pak," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun bekasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas