Kisah Pilu Yati, Warga Muara Angke Korban Banjir Rob, Rumah Roboh hingga Utang untuk Bertahan Hidup
Bencana alam banjir rob melanda kawasan Muara Angke, Jakarta Utara pada Rabu (18/12/2024) siang.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dodi Esvandi
Terlihat tersisa hanya puing-puing kayu di dalam sebuah tembok dan pagar yang masih berserakan di lokasi.
Yati bercerita detik-detik rumahnya yang berada di dalam gang itu roboh kala itu.
Air yang cukup deras itu menghantam hingga rumahnya miring, namun masih tertahan musala yang berada di belakang rumah.
Namun, karena dirasa berbahaya, akhirnya Yati dan suaminya memutuskan merobohkan tempat tinggalnya tersebut.
Baca juga: Update Banjir Rob di Jakarta Utara: 9 RT & Jalan di Depan Kompleks JIS Terendam Banjir
Yati bersama suami dan anaknya tinggal di rumah semi permanen lainnya yang memang masih wilayah rumahnya berlantai dua untuk sekedar tidur pada malam hari.
Meski begitu, tak ada kamar mandi di rumah itu sehingga mereka harus menggunakan kamar mandi tetangga.
Yati pun menceritakan awal air banjir rob itu datang.
Mulanya pada Kamis (12/12/2024), dia dan keluarganya baru saja menyelesaikan ibadah salat subuh.
Tak lama kemudian, air mulai mengalir di jalan raya depan gang rumahnya.
Debit air semakin meninggi pada pukul 09.00 WIB.
Bahkan, ada satu hari saat ketinggian air di sekitar rumahnya mencapai 120 centimeter.
Yati mengatakan alur air ini ada waktu-waktunya.
Ketika malam hari, air menghilang dan akan kembali keesokan paginya.
"Hari ini air datang jam 10.00, surutnya nanti bisa jam 22.00 malam lagi, enggak nentu," tuturnya.
Baca juga: Imbas Banjir Rob di Jakarta Utara, 19 Perjalanan Commuter Line Jakarta Kota-Tanjung Priok Dibatalkan