Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semerbak Asap Hio di Vihara Amurva Bhumi, Klenteng di Tengah Gedung Tinggi Setiabudi Jakarta

Vihara Amurva Bhumi di Jalan Prof DR Satrio, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, cukup ramai didatangi warga Tionghoa pada perayaan Imlek 2025

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Semerbak Asap Hio di Vihara Amurva Bhumi, Klenteng di Tengah Gedung Tinggi Setiabudi Jakarta
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
IMLEK 2025 - Vihara Amurva Bhumi di Jalan Prof DR Satrio, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, ramai didatangi warga Tionghoa pada perayaan Tahun Baru Imlek, Rabu (29/1/2025). Vihara ini diketahui berada di di antara gedung-gedung tinggi di kawasan Jakarta Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vihara Amurva Bhumi di Jalan Prof DR Satrio, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, cukup ramai didatangi warga Tionghoa pada perayaan Tahun Baru Imlek 2025, Rabu (29/1/2025) 

Pada bagian akses masuk di gapura Vihara, ada beberapa petugas kepolisian yang berjaga. 

Vihara Amurva Bhumi terletak di tengah-tengah gedung tinggi pusat bisnis dan perkantoran. 

Klenteng ini dihiasi dengan lampion-lampion warna merah yang tergantung di bagian pelataran.

Pada bagian bawah lampion juga terdapat selembar kertas berisi nama-nama umat Tionghoa yang sembahyang. 

Asap hio dengan wangi khasnya melingkupi area Vihara. 

Baca juga: Kisah Ko Ayu dan Barongsai, Sempat Dilarang di Era Soeharto Hingga Kembali Banjir Rezeki Saat Imlek

Pada bagian altar, ada beberapa umat yang berdoa.

Berita Rekomendasi

Mereka juga tampak berdoa di hadapan patung Buddha sambil memegangi hio yang di bagian ujungnya sudah mengeluarkan asap.

Selain itu, pada sisi kanan Vihara, ada penjual burung gereja atau burung pipit rumah.

Ada 2 sarang penuh burung pupit yang dibawa penjual.

Baca juga: Kemeriahan Imlek di Rumah Sarwendah, Ada Barongsai hingga Tradisi Bagi-bagi Angpao

Satu ekor burung pipit dibanderol dengan harga Rp 3.000. 

Seorang anak kecil sempat terlihat membeli 10 ekor burung untuk dilepas bebaskan. 

"Orang beli biasanya sesuai umurnya," kata penjual di lokasi.

Adapun simbol melepas burung ini memiliki makna mendalam bagi budaya Tionghoa. 

Di antaranya simbol kebebasan, keberuntungan, dan harapan agar tahun yang baru membawa kedamaian dan kemakmuran. 

Melepaskan burung ini juga dipercaya dapat mengusir nasib buruk atau penghalang dalam hidup, serta membuka jalannya rezeki di tahun itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas