Desmosedici Belum Sempurna Meski Tampil Tokcer di Mandalika, Zarco: Kurang Yahud Buat Nikung
Pembalap Pramac, Johann Zarco membongkar titik lemah Desmosedici dan membantah kuda besi Ducati adalah motor paling sempurna di MotoGP 2022.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
![Desmosedici Belum Sempurna Meski Tampil Tokcer di Mandalika, Zarco: Kurang Yahud Buat Nikung](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/situasi-pit-lane-sirkuit-mandalika-saat-tes-pramusim-motogp-2022_20220212_105756.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Ducati sangat merajai soal klasifikasi top speed saat tes pramusim MotoGP Mandalika yang rampung digelar, Minggu (13/2/2022).
Namun menurut pembalap Pramac Ducati, Johann zarco, masih ada satu kelemahan dari Desmosedici.
Oleh karena itu, rekan senegara Fabio Quartararo membantah jika kuda besi Ducati disebut sebagai motor paling sempurna yang mentas di MotoGP 2022.
Baca juga: Akui Perubahan Radikal Honda RC213V, Marc Marquez Tak Takut Kekuatan Ducati di MotoGP 2022
Baca juga: MotoGP 2022: Buru Gelar Juara Dunia, Peco Bagnaia Sebut Dua Rival Terbesarnya Musim Ini
![Dari kiri, pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini (nomor 23), pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez (nomor 93), pembalap tim WithU Yamaha RNF, Darryn Binder (nomor 40), dan pembalap tim Ducati Lenovo, Jack Miller (nomor 43) saat melakukan simulasi start pada tes pramusim MotoGP 2022 hari ketiga di Pertamina Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika), Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (13/2/2022). Tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika berlangsung pada Jumat-Minggu, 11-13 Februari 2022. TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/simulasi-start-pada-tes-pramusim-motogp-2022-mandalika_20220213_150730.jpg)
Johann Zarco menjadi pembalap dengan klasifikasi speed paling yahud ketika mengaspal di Sirkuit Mandalika.
Rider asal Prancis tersebut menorehkan kecepatan 314,8 km/jam.
Catatan speed serupa juga dihasilkan pembalap satelit Ducati lainnya, Enea Bastianini.
Ducati begitu mendominasi soal top speed setelah urutan ketiga hingga kelima menjadi milik pembalap pabrikan Italia ini, Jack Miller (313,9 km/jam), Luca Marini (313,0 km/jam), dan Francesco Bagnaia (313,0 km/jam).
Meski tampil tokcer untuk urusan speed, namun Zarco masih mengeluhkan apa yang menjadi satu titik lemah Desmosedici.
Adalah fleksibilitas kuda besinya dalam cornering menjadi kendala Ducati yang sejauh ini belum bisa teratasi dengan maksimal.
Beberapa terobosan dilakukan Ducati, namun untuk memiliki keluwesan seperti motor Yamaha dan Suzuki sangat sulit diciptakan oleh Desmosedici.
![Pembalap Ducati-Pramac Prancis Johann Zarco bersaing selama balapan MotoGP Moto Grand Prix de Catalunya di Circuit de Catalunya pada 6 Juni 2021 di Montmelo di pinggiran Barcelona.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembalap-ducati-pramac-prancis-johann-zarco.jpg)
"Pada dasarnya ini adalah mesin baru untuk mendapatkan lebih banyak tenaga, karena itulah keunggulan Ducati, dan juga fairing yang membantu membuat motor lebih bermanuver dan membantu untuk berbelok, yang merupakan titik lemah kami di Ducati," buka Johann Zarco, seperti yang dikutip dari laman Motosan.
"Kami memang memiliki kekuatan pada late braking maupun akselerasi."
"Namun bukan berarti kami (motor Desmosedici) tak memiliki sisi kekurangan. Ketika ban yang kami gunakan aus, maka kelemahan motor ini semakin terlihat dalam hal menikung," tambahnya menjelaskan.
Zarco tak ingin banyak mengeluh atas kekurangan yang dimiliki kuda besinya.
Sumber: TribunSolo.com
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)