Ikut Komentari Aksi Pawang Hujan Mandalika, Tsamara Amany: Pawang Bagian dari Kebudayaan Indonesia
Tsamara Amany geram dengan pihak-pihak yang mempermasalahkan adanya pawang hujan di ajang balap MotoGP Mandalika, Lombok.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany turut bersuara soal viralnya pawang hujan di ajang balap MotoGP Mandalika, Lombok.
Dia mengaku geram dengan pihak-pihak yang mempermasalahkan adanya pawang hujan di ajang balap MotoGP Mandalika, Lombok.
Terlebih, mereka yang mencemooh dan menganggap pawang hujan memalukan karena gagal mencegah hujan.
Apalagi, aksi pawang hujan sempat tersorot kamera dan disaksikan dunia.
Baca juga: Ajang Bergengsi MotoGP di Mandalika Paripurna, Jokowi: Terima Kasih Masyarakat NTB
Baca juga: Pawang Hujan Viral yang Beraksi di MotoGP Mandalika 2022, Ternyata Bergaji Tiga Digit
Tsamara menganggap, adanya pawang hujan itu bukanlah hal memalukan.
Sebab, kata dia, pawang hujan merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia.
"Nggak ada yang memalukan dari ini. Pawang memang bagian dari budaya kita. Yang malu sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih melihat apa-apa yang ala Barat sebagai puncak ideal," tulis Tsamara Amany dikutip dari Twitter pribadinya, Senin (21/3/2022)
Tsamara menegaskan, sebagai bangsa yang memiliki adat dan budaya sendiri, sudah seharusnya kita harus bangga dan menghargai.
"Kita BUKAN Barat. Kita memiliki tradisi & cara kita sendiri. Itu harus dihargai," imbuhnya
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pawang Hujan di Mandalika Dianggap Gagal dan Dicemooh, Tsamara Geram: Pawang Bagian dari Budaya Kita,