MPR Ajak Parlemen Malaysia Perangi Narkoba
Maraknya kejahatan dan peredaran narkoba mendorong Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)dan Parlemen Malaysia merencanakan kerjasama memerangi narkoba.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya kejahatan dan peredaran narkoba yang telah terjadi lintas Negara mendorong Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Parlemen Malaysia merencanakan kerjasama dalam memerangi kejahatan narkoba.
Rencana kerjasama itu tercetus dalam pertemuan antara Ketua MPR Zulkifli Hasan dan rombongan Parlemen Malaysia, Rabu (25/5/2016). Sejumlah masalah yang sering terjadi antar dua Negara dibahas dalam pertemuan tersebut.
Malaysia sebagai pintu masuknya narkoba ke Indonesia, disoroti Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid agar pengawasan di Bandara dan pelabuhan yang menuju Indonesia semakin diperketat. Selanjutnya, Hidayat juga meminta Malaysia memperberat hukuman bagi pengedar narkoba.
“Kami sangat mengapresiasi Malaysia yang tegas dan keras menghukum berat pelaku pengedaran narkoba. Indonesia dan Malaysia harus saling menguatkan,” kata Hidayat dalam pertemuan dengan anggota parlemen Malaysia di The Majestic Hotel, Kuala Lumpur, Rabu (25/5/2016).
Serupa dengan Hidayat, Ketua Fraksi Nasdem di MPR Bachtiar Ali setuju untuk memerangi narkoba yang ada hubungannya dengan kegiatan terorisme atau narkoba terorisme. Bachtiar menuturkan kerja sama antara Malaysia dengan Indonesia merupakan cara paling efektif untuk memerangi narkoba terorisme.
“Perlu kerjasama Malaysia dan Indonesia untuk bagaimana kita membuat satu pola untuk memerangi narkoba terorisme,” kata Bachtiar Ali dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Wakil Ketua Parlemen Malaysia Dato Sri Ronald Kiandy menjelaskan bahwa negaranya telah memberlakukan hukuman yang tegas bagi pelaku peredaran narkoba. Namun, penyelundupan narkoba tetap dilakukan pihak tertentu karena desakan ekonomi atau uang.
“Ada orang karena tergiur uang akhirnya nekat (mengedarkan narkoba) tanpa peduli bahwa hukumannya sangat berat,” kata Ronald.
Ronald meyakini tokoh agama berperang penting untuk menanamkan nilai agama sebagai penangkalan narkoba. Terlebih lagi, kata Ronald, Malaysia akan gencar melakukan pemberantasan narkoba di tahun 2016.
Menutup pertemuan tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengharapkan kerja sama Indonesia dengan Malaysia perihal pemberantasan narkoba dapat terjalin secara formal dan informal. Dengan begitu, setiap perselisihan antar dua negara akibat persoalan narkoba dapat segera diselesaikan.