Ancaman Gelombang Kedua Covid-19, Airlangga Peringatkan Masyarakat untuk Tetap Waspada
Kondisi pandemi Covid-19 ini melanda 215 negara di dunia, dan saat ini sudah terkonfirmasi terdapat 11 juta orang di dunia yang dinyatakan positif.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia tidak sendirian dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Merat 2020. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam webinar nasional “Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Gelombang Kedua Corona”, Jumat (10/07/2020) menyatakan semua negara di dunia, saat ini juga mengalami masalah yang sama seperti krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi tersebut.
“Kondisi pandemi Covid-19 ini melanda 215 negara di dunia, dan saat ini sudah terkonfirmasi terdapat 11 juta orang di dunia yang dinyatakan positif. Di Indonesia sendiri yang sudah dinyatakan confirm atau kasus positif sebanyak 70 ribu orang dan kasus baru juga terjadi bahkan lonjakannya hingga 2600 kasus,” ungkap Airlangga.
Dilihat dari tren yang terjadi selama ini menurut Airlangga juga masih mengkhawatirkan. “Secara mingguan trendnya itu belum menurun, bahkan recovery nasional itu masih di angka 50,34 persen dan minggu per minggu juga masih terdapat peningkatan. Ini sebanding dengan jumlah rata-rata test PCR yang meningkat pada bulan Juli, menjadi 12 ribu. Ini sudah berada di atas target yang diberikan bapak Presiden, yang 10 ribu saja,” ungkap Airlangga.
Jika dilihat dari wilayah persebaran virus ini, Airlangga mengatakan beberapa wilayah masih dalam kondisi “merah” dan beberapa wilayah lain masih konsisten angkanya stabil, seperti Jakarta. Namun juga belum membaik.
“Artinya kita harus tetap waspada bahwa pandemi Covid-19 ini belum selesai. Pada situasi new normal ini kita tetap harus berhati-hati terhadap Covid,” kata Airlangga.
Kunci dari penyelesaian masalah Covid-19 ini menurut Airlangga Hartarto adalah penemuan vaksin Corona. Pemerintah juga memprioritaskan beberapa upaya untuk menemukan vaksin. Salah satunya melakukan upaya kerja sama secara global antara BUMN dengan swasta juga dengan berbagai negara.
“Kemarin dalam pembicaraan di KTT (konferensi tingkat tinggi) ASEAN sudah beberapa kepala negara juga menyatakan bahwa vaksin ini adalah public goods, yang tentunya harus di-share dengan beberapa negara lain,” kata Airlangga.
Indonesia sendiri, sudah menyertakan beberapa perusahaan seperti Kalbe farma bekerja sama dengan salah satu leading institute Genexine, di Korea, yang kini sudah masuk fase clinical trial kedua di Korea. September nanti diharapkan masuk clinical trial di Indonesia.
“Dan diharapkan clinical trail ini sudah selesai pada 2021. Setelah selesai maka akan dipersiapkan produksi di Indonesia,” kata Airlangga. Sementara Bio Farma memiliki dua proyek dengan Sinovac Biotek (Cina) dan Bill Gates CEPI.
Menurut ketua Umum Partai Golkar ini, sebelum antivirus atau vaksin ditemukan, maka masyarakat harus bersiap dengan new normal dan harus waspada dengan Covid-19.
Upaya mendisiplinkan masyarakat harus dengan advokasi. Petugas di tempat-tempat umum harus memberikan ketegasan.
“Selain kesadaran individu juga harus ada kesadaran masyarakat. Jadi masyarakat yang disiplin agar bisa memberikan peringatan kepada masyarakat yang tidak disiplin. Sehingga mereka yang tidak disiplin itu mendapatkan peringatan-peringatan sosial,” ungkap Airlangga.