Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahmad Muzani: Tugas MPR Membangun Suasana Kenegaraan Lebih Kondusif

Seperti biasa, menurut Siti Fauziah, press gathering kali ini juga diisi kegiatan diskusi, membahas isu-isu menarik.

Editor: Content Writer
zoom-in Ahmad Muzani: Tugas MPR Membangun Suasana Kenegaraan Lebih Kondusif
istimewa
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani. 

TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan MPR bekerjasama dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen kembali menyelenggarakan press gathering. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, press gathering kedua tahun ini berlangsung di Bandung, 6 – 8 November 2020. Sekitar 90 wartawan parlemen dari media cetak, online, dan elektronik mengikuti press gathering ini.

Press Gathering ini dihadiri oleh pimpinan MPR, pimpinan badan, pimpinan fraksi dan kelompok DPD. Mereka adalah Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Hidayat Nur Wahid (virtual) dan Lestari Moerdijat (virtual) dari unsur pimpinan MPR. Sedangkan Idris Laena (Golkar), Anton Sukartono (Demokrat), Taufik Basari (Nasdem),Ali Taher Parasong (PAN),  Johan Rosihan (PKS), dan Illiza Sa’auddin Djamal (PPP), hadir sebagai pimpinan badan, fraksi, dan kelompok DPD. Selain itu, hadir sebagai undangan pimpinan Sekretariat Jenderal DPD, dalam hal ini Deputi Administrasi DPD RI, Adam Bachtiar.

Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Press Gathering ini. Muzani juga menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah, yang telah menyelenggarakan acara press gathering ini bersama koordinatoriat wartawan Parlemen. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Ketua Koordinator Wartawan Parlemen yang baru terpilih, Marlen Sitompul, serta ketua koordinatoriat terdahulu, Rhomdoni Setiawan.

Press gathering, menurut Muzani, adalah forum bagi pimpinan MPR dengan para wartawan buat ngobrol apa saja. Tetapi intinya, menurut Muzani, sudah pasti adalah untuk kebaikan. “Apalagi tugas MPR adalah membangun suasana kenegaraan yang lebih kondusif,” ujar politisi Partai Gerindra ini.

Menyinggung soal tema diskusi, ‘Visi Misi NKRI Bagi Calon Kepala Daerah,’ Ahmad Muzani menyatakan, tema ini agak terlambat sebenarnya, karena semua calon sekarang pada persiapan akhir menuju kemenangan. Hari efektifnya tinggal 20 atau 25 hari lagi sebelum tanggal 9 Desember. “Tapi, sebagai pengingat kepada calon gubernur, calon bupati, calon walikota, maka tema ini menjadi penting bahwa sehebat apapun misinya maka sebagai calon gubernur, bupati, walikota harus dalam koridor NKRI,” tukas Muzani.

Muzani tak menolak upaya menonjolkan kabupatennya, walikota atau gubernurnya, tetapi upaya itu harus dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. ”Jadi tidak boleh berpikir lebih daripada itu,” ujar Muzani.

“Atau upaya membuat ciri kedaerahan diperbolehkan, tetapi ciri itu tidak boleh melebihi dari bingkai NKRI. Tapi, di antara para calon yang ada di 270 titik Pilkada sekarang ini seringkali kebablasan, maka sebagai sebuah forum perlu mengingatkan kembali tentang posisinya,” imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Muzani mengakui, persoalan Pilkada ini menjadi pelik dengan adanya pandemi. Pemerintah sedang mengupayakan apa yang namanya vaksin. Ketika satu bulan lalu pimpinan MPR berkunjung ke Biofarma, di sana ada 20 juta vaksin yang akan diproduksi oleh Biofarma bekerjasama dengan Sinovac dari Cina. Lalu ada 10.000 vaksin dalam bentuk jadi didatangkan dari Uni Emirat Arab.

Mengenai vaksin ini, lanjut Muzani, semua sepakat, prioritas yang akan mendapatkan vaksin adalah tenaga medis, dokter, perawat, dan seterusnya. “Selain mereka yang berada di garda terdepan dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19, juga polisi dan tentara,” kata Muzani.

Tapi, dia ingin mengusulkan agar para guru, para dosen, dan kalau memungkinkan para wartawan juga ikut mendapatkan vaksin ini. “Karena para wartawan berada di garda terdepan dalam mengejar sumber berita, tanpa kenal waktu. Itu pekerjaan penuh risiko maka harus ada jaminan keselamatan,” kata Muzani, disambut tepuk tangan para peserta press gathering.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas, Setjen MPR, Siti Fauziahm selaku panitia penyelenggara Press Gathering, melaporkan bahwa press gathering kali ini bukanlah yang pertama, melainkan yang kedua kalinya di tahun 2020, setelah sebelumnya kegiatan yang sama diselenggarakan di Anyer, Banten. “Walaupun masih dalam suasana pandemi, kegiatan press gathering ini tetap kita selenggarakan, karena ini merupakan ajang silaturahim antara pimpinan MPR dan wartawan,” ujar Bu Titi, sapaan akrab Siti Fauziah.

Seperti biasa, menurut Siti Fauziah, press gathering kali ini juga diisi kegiatan diskusi, membahas isu-isu menarik. Dan, karena sedang menghadapi Pilkada serentak pada 9 Desember maka tema yang dipilih adalah ‘Visi Misi NKRI Bagi Calon Kepala Daerah.’ “Ini merupakan gagasan baru menarik untuk didiskusikan. Karena bagaimana pun juga kita berharap setiap calon kepala daerah memiliki visi misi yang mengacu pada Empat Pilar,” ujar Siti Fauziah.

Dalam kesempatan itu, Siti Fauziah juga menginformasikan bahwa Rabu, 11 November 2020, MPR menyelenggarakan Konferensi Etika Kehidupan Berbangsa. “Ini adalah gagasan mulia tentang kebutuhan adanya Peradilan Etika di Indonesia,” ungkap Siti Fauziah. Dia berharap, rekan-rekan wartawan peserta press gathering ini bisa meliput kegiatan tersebut.

Press gathering yang berlangsung di Ballroom Crowne Plaza Bandung ini dibuka secara resmi, ditandai dengan pemukulan gong, oleh Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, didampingi oleh anggota MPR yang hadir. Setelah dibuka, dilanjutkan diskusi bertema: “Visi Misi NKRI Bagi Calon Kepala Daerah.” Sebagai narasumber: Jazilul Fawaid, Hidayat Nur Wahid (Virtual), H.M. Ali Taher Parasong, dan Johan Rosihan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas