Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bamsoet: Sudah Jadi Kewajiban Negara Untuk Cegah dan Tangkal Krisis Akibat Pandemi

Ketika muncul potensi yang menjerumuskan negara-bangsa masuk ke jurang krisis seperti itu, semua alat dan kekuatan negara wajib tampil menggelar aksi

Editor: Content Writer
zoom-in Bamsoet: Sudah Jadi Kewajiban Negara Untuk Cegah dan Tangkal Krisis Akibat Pandemi
Humas MPR RI
Bamsoet saat Pengukuhan Pengurus Pusat PARMUSI Periode 2020-2025 di Jakarta, Senin malam (29/11/20). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah dan gagal mengelola krisis kesehatan serta resesi ekonomi sekarang ini berpotensi menyebabkan krisis multidimensi.

Ketika muncul potensi yang menjerumuskan negara-bangsa masuk ke jurang krisis seperti itu, semua alat dan kekuatan negara wajib tampil menggelar aksi cegah-tangkal, at all cost.

Hal tersebut diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam rilis yang diterima Tribunnews.com berjudul "Kewajiban Negara Cegah-Tangkal Krisis", Senin (30/11/2020).

Menurutnya persepsi seperti inilah yang idealnya menjadi pijakan semua orang dalam memahami sikap tegas Presiden RI tentang urgensi ketertiban umum di masa pandemi, yang kemudian diaktualisasikan oleh Panglima TNI dan Kapolri berserta seluruh jajarannya pada sejumlah wilayah di tanah air, akhir-akhir ini.

Ketika TNI dan Polri harus menunjukan sikap tegas negara menjaga ketertiban umum di tengah pandemi, ketegasan negara itu bukannya mengada-ada atau tanpa alasan.

"Faktanya adalah negara-bangsa sedang menghadapi ancaman krisis. Benih-benih krisis itu adalah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, plus kenyataan bahwa perekonomian nasional yang sedang  berselimut resesi. Jika salah dan gagal mengelola kedua masalah ini, negara-bangsa berpotensi terjerumus ke dalam krisis multidimensi. Semua elemen masyarakat tentu saja tak ingin Indonesia masuk ke jurang krisis seperti itu," ujar Bamsoet.

Karena alasan pandemi Covid-19, prasyarat untuk menjauh dari zona krisis multidimensi itu adalah kepatuhan semua orang, tanpa kecuali, pada protokol kesehatan (Prokes).
  
Bamsoet mengungkapkan dampak buruk yang multidimensional dari krisis kesehatan sudah dirasakan masyarakat dari semua kelompok usia, termasuk anak dan remaja.

Berita Rekomendasi

Ketika pandemi mengharuskan diterapkannya pembatasan sosial, eksesnya tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa yang kehilangan pekerjaan atau berkurangnya penghasilan keluarga.

Anak usia sekolah dan remaja pun sudah merasakan ketidaknyamanan akibat pembatasan sosial yang berkepanjangan.

"Berbulan-bulan hanya belajar di rumah menjadi tidak efektif karena anak-anak mulai bosan. Sebagian besar waktu akhirnya dimanfaatkan anak untuk bermain. Kepatuhan anak untuk belajar sulit dipantau dan dikendalikan manakala orang tua harus bekerja. Masalahnya pun menjadi makin rumit karena sebagian orang tua tidak memiliki pemahaman yang cukup saat mendampingi anak belajar di rumah," ujar Bamsoet. 

Bamsoet menambahkan memulihkan kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah tampak belum memungkinkan karena risiko penularan Covid-19 terbilang masih tinggi.

Menanggapi aspirasi sebagian orang tua yang menginginkan pemulihan kegiatan belajar-mengajar di sekolah, Presiden Joko Widodo pun mengingatkan masyarakat untuk lebih mengedepankan kehati-hatian.

Ia mengerti kecemasan para orang tua dan orang dewasa pada umumnya pun kini sudah tereskalasi.

Tekanan yang dirasakan bukan lagi hanya rasa takut tertular Covid-19, tetapi juga mulai cemas pada dampak resesi ekonomi terhadap masing-masing individu maupun keluarga.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas