Berkunjung Ke Malang, Fadel Muhammad Berharap UB Jadi Kampus Internasional dan Mencetak Wirausahawan
Fadel Muhammad mengapresiasi Universitas Brawijaya yang menanamkan nilai internasionalisasi dan jiwa kewirausahaan untuk menjawab tantangan ke depan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad merasa senang ketika Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR MS, mengungkapkan internasionalisasi dan jiwa kewirausahaan merupakan dua hal yang harus diperhatikan oleh pihak kampus untuk menjawab tantangan jaman.
Pujian Fadel Muhammad kepada Nuhfil Hanani disampaikan saat dirinya memberikan orasi ilmiah dalam ‘Pisah Sambut Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB’, di Aula FIAUB, Kota Malang, 7 Juni 2021. Dekan sebelumnya, Prof. Dr. Bambang Supriyono digantikan oleh Drs. Andy Fefta Wijaya MDA PhD.
Internasionalisasi dan jiwa kewirausahaan diakui oleh Fadel Muhammad disebut sebagai basis penting untuk memacu kita berpikir dalam menjawab tantangan ke depan. Dipaparkan dalam acara yang digelar secara ‘daring’ dan ‘luring’ itu ketika perguruan tinggi memiliki wawasan kewirausahaan maka mahasiswa yang ada ketika lulus kuliah, mereka tidak lagi berpikir melamar atau mencari kerja namun bagaimana menciptakan lamaran kerja. “Memikirkan kesempatan, peluang, dan potensi apa yang ada di masyarakat”, ujar alumni ITB itu.
Lebih lanjut disampaikan oleh pria yang juga menjadi Guru Besar FIAUB itu, jiwa kewirausahaan, inovasi, kreasi merupakan hal-hal yang perlu dikembangkan di UB. “Ini sangat penting dikembangkan di Brawijaya”, tegasnya. Pengembangan kampus UB menjadi kampus yang menginternasional dan mencetak jiwa kewirausahaan perlu terus dijaga apalagi dikaitkan dengan pergantian dekan. Fadel Muhammad mengucapkan terima kasih kepada dekan periode sebelumnya dan mengucapkan selamat kepada dekan yang baru. “Bapak Andy Fefta mendapatkan kepercayaan baru dan juga terima kasih kepada Mas Bambang yang sudah melaksanakan tugas dengan baik”, tuturnya. Harapan Nuhfil Hanani didorong agar segera tercapai sehingga peran UB menjadi sangat penting pada masa saat ini dan ke depan.
Dikatakan kepada civitas akademika UB dan undangan lainnya, kedatangan dirinya di Malang juga untuk menyerap aspirasi para guru besar di sana. “Kami di MPR saat ini tengah sibuk mempersiapkan pokok-pokok haluan negara (PPHN)”, ungkapnya. Selepas dari UB, ia dapat membawa aspirasi dan masukan dari para guru besar. “Saya yakin para guru besar sudah mempersiapkan bahan-bahan yang ada sesuai dengan disiplin ilmunya”, ucapnya.
Sebagai Wakil Ketua MPR dari unsur Kelompok DPD, Fadel Muhammad mengajak UB untuk memperhatikan dinamika ‘local government’ atau pemerintah daerah. Diungkapkan transfer dana ke daerah yang sangat besar namun ‘output’ dan outcome-nya belum maksimal, belum seimbang, sehingga ia ingin UB membuat studi mengenai pemerintahan daerah. “Sehingga kita tahu apa yang mesti dievaluasi”, ucapnya.
Saat ini menurut Fadel Muhammad bangsa ini menghadapi tantangan pademi Covid-19. Meski dilanda pandemi, dirinya menegaskan agar kita jangan menyetop total aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan.
Diceritakan dirinya beberapa waktu yang lalu mengunjungi Rusia. Di negeri besar itu, ia mengunjungi perguruan tinggi yang terkenal yakni Universitas Moskow. Tak hanya berkunjung ke Universitas Moskow namun juga melihat pusat riset dan studi yang meneliti dan memproduksi vaksin Sputnik V. Ia berharap pihak yang ada di Indonesia untuk melakukan kunjungan ke Rusia guna melakukan kerja sama sehingga vaksin buatan negara beruang merah itu diharapkan segera bisa masuk ke Indonesia.
Fadel Muhammad terkesan dan kagum cara Rusia mengatasi dan mengendalikan penanganan Covid-19. “Cara memberikan vaksin kepada rakyatnya pun murah dan familiar”, tuturnya. Meski mereka mampu mengendalikan pandemi Covid-19, bangsa Rusia masih tetap menjaga keluar masuknya bangsa lain ke sana. Fadel Muhammad berharap cara penanganan Covid-19 di Rusia bisa ditiru oleh bangsa Indonesia.(*)