Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tifatul Sembiring Ajak Rakyat Indonesia Bersatu Dengan Empat Pilar MPR

Tifatul menjelaskan Pancasila sebagai bagian pertama dalam Empat Pilar MPR

Editor: Content Writer
zoom-in Tifatul Sembiring Ajak Rakyat Indonesia Bersatu Dengan Empat Pilar MPR
MPR RI
Ketua Fraksi PKS MPR RI Tifatul Sembiring 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketua Fraksi PKS MPR RI Ir. H. Tifatul Sembiring mengungkapkan sangat miris dengan kondisi rakyat Indonesia saat ini, terutama di media sosial yang masih saja mempermasalahkan perbedaan pilihan politik dan isu-isu pramatis, yang berujung pada perdebatan panjang dengan saling membuli serta menebar fitnah dan hoaks.

Tanpa disadari, hal-hal semacam itu justru mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Padahal, bangsa Indonesia telah memiliki nilai-nilai luhur bangsa yang ada dalam Empat Pilar MPR sebagai pemersatu yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Sebenarnya jika kita semua konsisten mengamalkan Empat Pilar dalam kehidupan bermasyarakat, maka persatuan akan tetap terjaga karena perbedaan sudah bukan menjadi permasalahan lagi," katanya, saat membuka secara resmi acara Training of Trainers (ToT) Fraksi PKS MPR RI, kerjasama MPR dengan DPW Gema Keadilan Provinsi DKI Jakarta, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/12/2021).

Acara yang mengangkat tema 'Membentuk Trainers Empat Pilar MPR Di DKI Jakarta Yang Berwawasan Kebangsaan dan Persatuan' ini dihadiri Ketua DPW PKS DKI Jakarta Drs. Khoirudin, M.Si serta para anggota DPW PKS sebagai peserta.

Di hadapan para peserta, Tifatul menjelaskan Pancasila sebagai bagian pertama dalam Empat Pilar MPR. Dikatakannya, Pancasila dipandang sebagai konsensus nasional, merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa yang kemudian menjadi ideologi dan dasar negara. Lima silanya sangat menggambarkan karakter bangsa Indonesia.

Salah satunya, lanjut Tifatul, pada sila ke -3 Persatuan Indonesia. Sila ini mengikat sekitar 270 juta jiwa rakyat yang berasal dari seribu lebih suku, hidup tersebar di 17 ribu lebih pulau, dengan keberagaman bahasa, agama serta adat istiadat. "Tanpa adanya rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan kesadaran untuk bersatu, dengan perbedaan yang sangat luarbiasa itu, Indonesia sudah pasti berantakan," ujarnya.

Tifatul memberikan contoh satu negara besar di kawasan Eropa Timur yakni Cekoslovakia, yang dihuni dua etnis Ceko dan Slowakia. Negara itu kemudian runtuh, lalu pecah. Pasca pecah, dua etnis itu menjadi dua negara kecil baru yakni negara Ceko dan Slowakia.

Berita Rekomendasi

"Bisa dibayangkan kuatnya Pancasila kita. Mereka saja hanya memiliki dua etnis bisa pecah. Untuk itulah, saya mengajak peserta ToT dan seluruh rakyat Indonesia untuk bangga memiliki Pancasila. Dari rasa bangga itu, maka kita akan menjaganya dengan cara menghafal, memahami lebih dalam lalu mengimplementasikannya dalam kegiatan sehari-hari," pungkasnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas