Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lirik Lagu Gala Bunga Matahari - Sal Priadi dan Maknanya, Sukses Undang Air Mata

Lirik dan makna lagu 'Gala Bunga Matahari' karya Sal Priadi sukses mengundang air mata pendengarnya. Sebab punya makna tentang kerinduan dan harapan.

Penulis: tribunsolo
Editor: Sri Juliati
zoom-in Lirik Lagu Gala Bunga Matahari - Sal Priadi dan Maknanya, Sukses Undang Air Mata
YouTube Sal Priadi
Cuplikan pada Video Official Lyrics Gala Bunga Matahari karya Sal Priadi. 
- transpose +

Rupanya, lagu 'Gala Bunga Matahari' menceritakan tentang kehilangan seseorang yang dicintai dan kerinduan, serta harapan untuk bisa bertemu kembali, meski dalam bentuk lain.

Sal Priadi menciptakan lagu ini dengan perasaan sedih dan duka, terinspirasi oleh pesan dari mereka yang telah pergi untuk menjalani hidup dengan lebih baik.

Melalui metafora bunga matahari yang mekar tiba-tiba di taman, lagu ini menggambarkan harapan untuk bersatu kembali dengan yang terkasih.

Liriknya yang puitis mengekspresikan pertanyaan tentang kehidupan baru di tempat yang berbeda.

Lagu ini juga mengandung makna tentang cinta sejati yang abadi.

Sal berharap dapat bertemu lagi dengan orang yang dicintainya, meski hanya dalam mimpi atau melalui wujud bunga matahari.

Pelambangan bunga matahari sesuai dengan tema lagu, yaitu ungkapan rindu kepada yang telah pergi karena kematian.

Pada lirik "Adakah sungai sungai itu benar benar. Dilintasi dengan air susu. Juga badanmu tak sakit sakit lagi. Kau dan orang orang di sana muda lagi," Sal menggambarkan suasana surga, tempat orang yang dicintai tinggal sekarang dalam keadaan yang lebih baik dan bahagia.

Dilansir YouTube GO-STAGE com, Sal mengatakan gambaran surga dalam lagu ini bukan sekadar fantasi, melainkan merujuk pada janji Tuhan tentang kehidupan abadi di surga bagi orang-orang yang beriman, seperti yang disebutkan dalam Kitab.

Lagu ini juga mengungkapkan harapan bahwa mereka yang telah pergi mendapatkan tempat yang nyaman dan bahagia di kehidupan selanjutnya, jauh dari kesedihan dan kekecewaan yang ada di bumi.

(mg/Dherysha Auria Maysalluna)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas