Penjagaan Jenazah Teroris Mulai Longgar
Penjagaan di Gedung Instalasi Forensik Kepolisian (IFK) RS Sukanto, Keramat Jati, Jakarta Barat tempat lima jenazah teroris disimpan, Minggu (16/5/2010) relatif longgar.
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjagaan di Gedung Instalasi Forensik Kepolisian (IFK) RS Sukanto, Keramat Jati, Jakarta Barat tempat lima jenazah teroris disimpan, Minggu (16/5/2010) relatif longgar.
Sejak Rabu (12/05/2010) lalu, lima jenazah teroris dibawa ke IFK yang kesemuannya tewas ditembak anggota Densus 88. Tiga tewas di Cikampek Jawa Barat, dua tewas ditembak di Cawang, Jakarta Barat. Sejak kedatangan lima jenazah tersebut, keamanan diseputar Gd. IFK lebih diperketat.
Police line telah terbentang sejak kedatangan lima jenazah teroris ini, dan tidak seorangpun tanpa kepentingan yang dapat mendatangi Gedung IFK.
Pagi ini petugas kepolisian yang menjaga telah membiarkan sejumlah wartawan untuk mendekat ke Gedung IFK, tanpa pelarangan sama sekali. Namun demikian, tetap tidak sembarang orang dapat masuk ke gedung tempat lima jenazah teroris di simpan.
Lima jenazah teroris tersebut, Danu Ramdani, Saptono yang tewas ditembak di Cikampek, Maulana dan Ujang Michordin serta satu jenazah yang belum diidentifikasi yang disebut dengan Mr X yang tewas di Cawang. Dari penggerebegan tersebut, Eman Suherman berhasil ditangkap hidup-hidup di Cawang.
Hingga kini jenazah yang telah disambangi keluarganya hanya Saptono, yang dikunjungi kakak tertuanya, Awal Purwono Jumat kemarin (14/05/2010). Rencananya Saptono akan dibawa keluarga pada Senin (17/05/2010), untuk dimakamkan di kampung halamannya di kampung Sajira, Lebak, Banten. Tepat sebelah makam kakaknya, Pura Sudarma alias Jaja yang juga tewas ditembak di Aceh.