Mekkah Diguyur Hujan Deras
Tanah suci Mekkah, sejak Senin (1/11/2010) sore mulai diguyur hujan hingga, Rabu (3/11/2010) kemarin.
Editor: Kisdiantoro
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Tanah suci Mekkah, sejak Senin (1/11/2010) sore mulai diguyur hujan hingga, Rabu (3/11/2010) kemarin. Hujan turun merata hingga membasahi hampir seluruh penjuru kota, membuat calhaj dan para pedagang sibuk. Sementara sebagian warga dan calhaj lainnya bergembira seraya memanjatkan doa. Wartawan Sriwijaya Post, Azwir yang sedang menunaikan haji bersama kloter 6 melaporkan, curah hujan yang mengguyur kota Mekkah dan sekitarnya cukup deras.
Para calhaj dan petugas haji Daker Mekkah tentu saja sibuk mengamankan posisi agar tidak basah kehujanan. Cukup banyak calhaj yang kembali ke pemondokan karena basah kuyup terkena hujan. Sementara petugas haji yang sebelumnya menggelar karpet di halaman parkir Daker pun terpaksa mengangkut kembali karpet-karpetnya.
"Biasanya para calhaj melaksanakan salat magrib di atas karpet itu. Namun karena hujan cukup deras, mereka gotong-royong menggulungnya," kata Azwir.
Tidak hanya calhaj dan petugas haji yang direpotkan akibat turunnya hujan. Sejumlah pedagang di wilayah Syissah, empat kilo meter dari Masjidil Haram juga demikian. Mereka berupaya
melindungi barang dagangan mereka dengan menutupinya menggunakan terpal.
"Meskipun begitu suasana saat terjadinya hujan di sini (Mekkah) cukup kondusif, dan tidak menimbulkan masalah berarti baik bagi jemaah atau pun lainnya," ujarnya.
Dikatakan, sejak Sabtu (30/10) lalu, kelembaban udara di Mekkah berada masih di kisaran 30-40 persen. Pada saat turun hujan, suhu di Mekkah 34 derajat Celsius, dengan kelembaban udara 46 persen. Siang hari suhu udara 39 derajat Celsius, padahal sepekan lalu, suhu udara masih dalam kisaran 40-44 derajat Celsius. "Jadi yang kita rasakan udara di sini (Mekkah) memang terasa lembab. Namun para ketua rombongan sudah mengingatkan agar calhaj
tetap waspada dengan kondisi tersebut," imbuhnya.
Terpisah, Muhammad Husin yang juga Wartawan Sriwijaya Post mengatakan hal serupa. Ia yang tergabung dalam kloter 10 baru tiba di Mekkah, Selasa (2/11) sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Kedatangan rombongan ini juga disambut hujan deras. Namun warga Mekkah dan sebagian calhaj justru bergembira seraya memanjatkan doa. Sebab informasi yang diterima Husin menyebutkan, berdoa di tengah waktu hujan turun diyakini makbul.
"Saya dengar pernyataan itu dari warga Mekkah, Ahmad Said. katanya potensial dikabulkan Tuhan," kata Husin.