Syahrial Damopoli: Nurdin Bukan Lagi Ketua Umum PSSI yang Sah
Lebih dari 84 pemilik suara sah PSSI, memilih mendeklarasikan sendiri komite pemilihan Ketua Umum PSSI, ketimbang bergantung pada Nurdin Halid
Penulis: Alie Usman
Editor: Harismanto
Lebih dari 84 pemilik suara sah PSSI tersebut memilih mendeklarasikan sendiri komite pemilihan Ketua Umum PSSI, ketimbang masih bergantung pada Nurdin Halid dan jajarannya di PSSI. Para pemilik suara mayoritas mengklaim, kini PSSI mutlak milik mereka setelah terbentuknya Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN).
Persoalan makin meruncing setelah PSSI kubu Nurdin Halid yang ngotot mengatakan masih memimpin keorganisasian PSSI, akan menggelar kongres yang sama, sesuai perintah FIFA. Kubu PSSI Nurdin Halid mengklaim telah diamanati FIFA menggelar kongres tersebut. Di sisi lain, KPPN yang juga mengklaim telah mengambil alih PSSI juga telah ketuk palu menggelar kongres.
"Sekarang ini tidak ada dua kubu PSSI. Yang punya kewenangan itu kami. Otorita sepakbola sekarang ada pada KPPN, bukan PSSI-nya Nurdin Halid. Jelas, kami adalah representasi suara sah PSSI mayoritas, dan telah mencabut mandat untuk mereka. Jadi Nurdin Halid bukan lagi Ketua Umum PSSI yang sah," ujar Syahrial Damopolii di Hotel Sultan, Jakarta.
Pernyataan Ketua Umum KPPN tersebut semakin menguatkan jika Nudin Halid yang telah dicabut mandatnya memimpin PSSI kini juga tidak lagi diakui anggotanya sebagai pemimpin otorita tertinggi sepakbola tanah air. Secara de facto, Nurdin Halid dan jajarannya di PSSI sudah tidak lagi menjabat Ketua Umum PSSI.
Namun, penentuan legalitas serta keabsahan di mata asosiasi federasi sepakbola dunia, FIFA, tentu saja tetap menunggu hasil kongres luar biasa PSSI, yang juga digelar dua kubu yang sama-sama mengklaim diakui FIFA.
"FIFA sudah tahu keberadaan kami, dan FIFA juga sekarang tahu KPPN yang pegang kendali untuk menggelar kongres. Itu makanya kami dapat surat dari FIFA, sementara PSSI-nya Nurdin Halid belum dapat surat. Kami ini yang sekarang PSSI," ujar Syahrial. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.