Marzuki: Saya Batalkan Kalau Ada Kontraktor Beri Dana ke DPR
Ketua DPR Marzuki Alie dengan tegas mengatakan apabila ada perusahaan kontraktor yang menyetor sejumlah uang terkait memuluskan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Aktivis Indonesian Coruption Watch (ICW) berunjuk rasa di halaman Gedung DPR/MPR-RI, Kamis (7/4/2011), menolak pembangunan gedung baru DPR. Menurut ICW gedung baru senilai 1,2 trilyun Rupiah tersebut hanya merupakan pemborosan, dan dana tersebut lebih baik digunakan bagi kepentingan rakyat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie dengan tegas mengatakan
apabila ada perusahaan kontraktor yang menyetor sejumlah uang terkait
memuluskan pembangunan gedung baru DPR akan dibatalkan kontraknya.
"Kalau benar saya batalkan perusahaan itu yang memberikan nanti akan saya sampaikan ke bu sekjen, harus dibatalkan perusahaan itu," ujar Marzuki saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Menurut Marzuki, perusahaan kontraktor yang berani berbuat demikian sudah melanggar norma dan etika.
"Perusahaan itu melanggar norma dan etika, itu jelas kongkrit," jelasnya.
Lebih jauh Marzuki menjelaskan bahwa apabila ada dari anggota DPR yang menerima dana untuk segera melapor.
"Kalau memang ada kasih tahu saya," tandasnya.
Seperti diketahui ada 11 perusahaan peserta tender pambangunan gedung baru DPR. Ketua FPKB DPR Marwan Jafar pernah mengungkap adanya SMS berisi informasi sejumlah fraksi sudah menerima pesangon dari perusahaan peserta tender pembangunan gedung baru DPR.
"Kalau benar saya batalkan perusahaan itu yang memberikan nanti akan saya sampaikan ke bu sekjen, harus dibatalkan perusahaan itu," ujar Marzuki saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Menurut Marzuki, perusahaan kontraktor yang berani berbuat demikian sudah melanggar norma dan etika.
"Perusahaan itu melanggar norma dan etika, itu jelas kongkrit," jelasnya.
Lebih jauh Marzuki menjelaskan bahwa apabila ada dari anggota DPR yang menerima dana untuk segera melapor.
"Kalau memang ada kasih tahu saya," tandasnya.
Seperti diketahui ada 11 perusahaan peserta tender pambangunan gedung baru DPR. Ketua FPKB DPR Marwan Jafar pernah mengungkap adanya SMS berisi informasi sejumlah fraksi sudah menerima pesangon dari perusahaan peserta tender pembangunan gedung baru DPR.