Marzuki Alie Puasa Komentar
Persoalan pembangunan gedung baru DPR hingga kini terus menjadi polemik. Berbagai pihak terus melancarkan kritiknya atas mega proyek
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Persoalan pembangunan gedung baru DPR hingga
kini terus menjadi polemik. Berbagai pihak terus melancarkan kritiknya
atas mega proyek bernilai Rp 1,18 trilliun tersebut.
Bahkan, Indonesia Corruption Watch (ICW) melansir bahwa ada dugaan penggelembungan dana di proyek tersebut sebesar Rp 602 milliar.
Terkait hal tersebut, Ketua DPR, Marzuki Alie tidak akan memberikan komentarnya lagi alias 'puasa' bicara apabila media massa menanyakan perihal pembangunan gedung baru.
"Sudah close tak usah ditanyakan lagi, saya sudah banyak bicara ke media, terlepas dari dinamika terjadi kita terima saja, soal gedung tak usah perlu dibicarakan," ujar Marzuki saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/4/2011).
Menurut Marzuki, persoalan tersebut sudah bukan pada tempatnya lagi untuk direspons olehnya. Sebab, masih ada alat kelengkapan DPR lainnya yang memberikan komentar.
"Walaupun ada perkembangan yang tak perlu saya respons sendiri, karena itu sudah tidak pada tempatnya saya respon," jelasnya.
Karena itulah, Marzuki meminta kepada semua pihak agar menanyakan pembangunan gedung baru DPR kepada pimpinan DPR lainnya atau alat kelengkapan yang ada.
"Jadi semua pimpinan bisa ditanyakan, dan melalui mekanisme formil ada alat kelengkapan lainnya, soal gedung bisa ditanyakan pimpinan lain," tandasnya.
Bahkan, Indonesia Corruption Watch (ICW) melansir bahwa ada dugaan penggelembungan dana di proyek tersebut sebesar Rp 602 milliar.
Terkait hal tersebut, Ketua DPR, Marzuki Alie tidak akan memberikan komentarnya lagi alias 'puasa' bicara apabila media massa menanyakan perihal pembangunan gedung baru.
"Sudah close tak usah ditanyakan lagi, saya sudah banyak bicara ke media, terlepas dari dinamika terjadi kita terima saja, soal gedung tak usah perlu dibicarakan," ujar Marzuki saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/4/2011).
Menurut Marzuki, persoalan tersebut sudah bukan pada tempatnya lagi untuk direspons olehnya. Sebab, masih ada alat kelengkapan DPR lainnya yang memberikan komentar.
"Walaupun ada perkembangan yang tak perlu saya respons sendiri, karena itu sudah tidak pada tempatnya saya respon," jelasnya.
Karena itulah, Marzuki meminta kepada semua pihak agar menanyakan pembangunan gedung baru DPR kepada pimpinan DPR lainnya atau alat kelengkapan yang ada.
"Jadi semua pimpinan bisa ditanyakan, dan melalui mekanisme formil ada alat kelengkapan lainnya, soal gedung bisa ditanyakan pimpinan lain," tandasnya.