Pidato Kebangsaan BJ Habibie Mengingatkan Kita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato kebangsaan BJ Habibie, berjudul 'Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara'
Penulis: Y Gustaman
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato kebangsaan Presiden ke-3 Republik Indonesia, Baharuddin Jusuf Habibie, berjudul 'Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' dalam peringat Hari Kesaktian Pancasila membuat orang terperangah.
Pidato Habibie di depan pimpinan dan bekas pimpinan negara, pejabat negara dan anggota DPR-RI di Gedung DPR, Rabu (1/6/2011), tak terkecuali mendapat pujian Rieke Dyah Pitaloka, politisi muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Pidatonya Oke. Bagus lah ya. Itu mengingatkan kita kembali kepada Pancasila," ujar Rieke ditemui di sela-sela acara di Gedung DPR.
Pidato Habibie selama 30 menit, membuat ratusan orang yang hadir memeringati Peringatan Bung Karno 1 Juni 2011 antusias.
Di akhir pidatonya, hadirin melakukan standing ovation atau berdiri dan memberikan penghormatan. Tak terkecuali Presiden SBY.
Dalam pidatonya, Habibie sangat bersemangat. Ia menilai dilupakannya Pancasila kini salah satunya adalah euforia reformasi sebagai akibat dari traumatisnya masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang mengatasnamakan Pancasila.
Dikatakannya, semangat generasi reformasi menanggalkan segala hal sebagai bagian masa lalu dan menggantinya dengan suatu yang baru, berimplikasi pada munculnya ‘amnesia nasional' tentang pentingnya kehadiran Pancasila sebagai grundnorm (norma dasar).