Jaringan Teroris Poso Berniat Merampok Bank BRI
Jaringan teroris Poso yang menembak polisi di Palu bermaksud melakukan amaliyah berupa perampokan
Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan teroris Poso yang menembak polisi di Palu bermaksud melakukan amaliyah berupa perampokan. Mereka, salah satunya, hendak merampok Bank BRI unit Tayama di kabupaten Tojo Una-Uaa yang telah mereka survey saat tadrib (latihan militer) ataupun mencuri dan mengambil senjata M-16.
"Mereka juga ingin melakukan perampokan-perampokan di kampung-kampung," ujar Kabag penum Humas Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (5/6/2011). Kampung-kampung itu diketahui kampung-kampung umat Nasrani seperti daerah Tentena dan sekitarnya.
Motif mereka menembaki polisi di Palu sendiri, kata Boy, diduga untuk menyerang anggota polisi yang bersenjata laras panjang untuk nantinya merebut senjata para polisi tersebut dan memakainya untuk melancarkan aksi dan cita-cita mereka, yang diantaranya termasuk menegakkan syariat Islam dan merubah hukum serta kedaulatan negara Republik Indonesia menjadi negara Islam.
"Mereka juga berencana menyerang dan merebut senjata atau mencuri senjata anggota Brimob di daerah Kompi Brimob Ngata Baru," kata Boy. Anggota-anggota Brimon yang senjatanya ingin direbut atau dicuri itu adalah anggota-anggota Brimob yang kerap pulang malam.
Selain itu, jaringan teror, juga hendak melakukan amaliyah terhadap toko penjual obat atau racun rumput milik seorang Bali di desa Suli Kabupaten Parimo. "Jadi mereka sedang mengumpulkan sumber daya, alat peralatan. Logistik lah. Apakah itu uang atau senjata api," imbuhnya.
Menurut Boy, kelompok jaringan ini, sudah sejak setahun yang lalu mempersiapkan diri untuk melanjutkan serangkaian aksi teror di Poso. Jaringan ini dibentuk dan dilatih sendiri oleh Abu Tholut sebelum dirinya dibekuk Densus 88 di Aceh. "Untuk rencana pemboman sendri belum terungkap," imbuh Boy.