Pak Harto Blusukan ke Kampung Berbekal Sambal Teri
Ekspresi Pak Harto usai menyantap makan siang dengan menu nasi, sambal Teri dan kering tempe buatan Tien Suharto.
Editor: Yulis Sulistyawan
"Di tengah jalan saya jadi bingung, karena saya lupa jalannya, tapi saya bawa terus sampai masuk jalan kecil, saya yakin pak Harto tahu kita sudah mulai tersesat, tapi dia diam saja " tambahnya.
Hingga akhirnya mobil tersebut terjebak pada sebuah jalan buntu, pak Harto pun membuka mulut, dengan datar bertanya kepada sang supir hendak kemana tujuan perjalanan tersebut.
"Akhirnya saya bilang kita mau ke Madiun, lalu dia cuma memberi tahu jalan yang harus saya ambil, tanpa nada kecewa" terangnnya.
Dari pengalaman tersebut, Try Sutrisno mengaku jadi lebih mengenal kepemimpinan Suharto, yang ia kagumi.
Try juga menjelaskan, bahwa seluruh hasil perjalanan tersebut dicatat Soeharto dengan rinci. Hal itu akan ia jadikan acuan untuk merencanakan pembangunan.
Selain itu, dengan data tersebut para menteri juga tidak bisa berbohong kepada pak Harto.
Perjalanan incognito itu berakhir di istana Cipanas, saat rombongan tiba, berbagai menu sudah dihidangkan untuk mengganjal perut yang kosong.
Try Sutrisno kembali terkesima pada saat itu, karena Soeharto meminta anak buahnya untuk makan lebih dahulu dari dirinya.
"Itulah good leadership yang saya warisi dari pak Harto sebagai komandan pasukan, beliau mendahulukan anak buahnya untuk hal-hal mendasar seperti soal makan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.