Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Letnan Jenderal Marciano Norman yang kini sebagai Dankodiklat Angkatan Darat (AD) dinilai paling layak menggantikan Jenderal George Toisutta, sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

"Ini susah ya, tapi kalau saya melihat yang cukup tegas. Kalau dilihat dari ketegasan, Norman Marciano," kata Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti di kantornya, Minggu (12/6/2011).

Poengky beralasan, ketika menjadi Komandan resort militer (Danrem) di Pontianak, Marciano tegas menghukum anak buahnya ketika ada perpecahan antara TNI dan Polri.

"Dia mengatakan bahwa pelaku, dalam hal ini, anak buahnya itu kan dihukum," ujarnya.

Kemudian ketika menjabat sebagai Panglima Daerah Militer Jaya (Pangdam Jaya), Jenderal bintang tiga ini juga tegas memberi sanksi kepada anak buahnya yang melanggar hukum.

Namun demikian, Poengky juga mendengar isu bisnis militer, akan tetapi hal tersebut juga harus dibuktikan.

"Katakan pada waktu itu istrinya yang mengupayakan sekolah dari, TK, SD, SMP, dibawah yayasan militer. Tapi kalau untuk pendidikan, kami bisa melihat bahwa itu satu hal yang baik dan tidak ada hal-hal yang menggangu," paparnya.

Sementara itu, kandidat kedua yang layak menggantikan George Toisutta adalah Letjen Budiman yang kini menjabat sebagai Wakasad. Poengky menilai jejak rekam Budiman cukup bagus.

Namun, Budiman sedikit ada kendala dengan keikutsertaannya dalam operasi Seroja.

"Meskipun juga kami tidak mengerti di situ keterlibatan Budiman. Tapi paling tidak kita melihat operasi Seroja adalah operasi yang kejam. Saya kira itu perlu untuk diamati," terangnya.

"Kalau yang saya amati dari tiga calon ini, Marciano. Budiman ranking 2. kalau Pramono rangking 3 karena saya melihat dan tidak mendengar prestasi sama sekali terus terang saja."