PPP Bantah Suryadharma Bertemu SBY untuk Minta Restu
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah kedatangan Ketua Umum, Surya Dharma Ali untuk minta restu
Editor: Prawira
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah kedatangan Ketua Umum, Surya Dharma Ali (SDA) ke Istana Merdeka bertemu Presiden SBY untuk meminta restu untuk mengamankan posisi di Pemerintahan dan internal partai. Kedatangan PPP hanya sebatas mengundang SBY untuk hadir membuka Muktamar PPP awal Juli nanti.
"Itu pemberitaan miss leading, kita bertemu SBY hanya untuk mengundang dan audiensi bukan meminta restu, kita tak butuh restu presiden, yang terjadi kemarin untuk berkenan membuka Muktamar PPP," ujar Ketua DPP Lukman Hakim Syaifuddin saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Kamis(23/6/2011).
Menurut Lukman, kedatangan Surya Dharma Ali dengan membawa 32 Dewan Perwakilan Wilayah(DPW) PPP bertemu SBY lantaran memang bertepatan dengan agenda internal PPP. Agenda pertemuan dengan SBY juga sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
"Ya karena kebetulan bertepatan dengan pertemuan dengan wilayah, dan kita pakai momentum itu, lalu kita minta teman-teman wilayah," jelasnya.
PPP lanjut Lukman juga merasa terhormat bisa diterima di Wisma Negara oleh Presiden SBY
"Kita justru senang sekali, semakin banyak kita diterima presiden kita semakin senang, kita surprise karena diterima di Wisma Negara,"jelas Lukman.
Sementara itu saat ditanyakan apakah kedatangan Surya Dharma Ali tersebut juga upaya untuk unjuk gigi kepada pesaingnya untuk memperebutkan kursi ketua umum pada Muktamar awal Juli nanti, Lukman dengan tegas membantahnya.
"Kalau unjuk gigi sudah dilakukan sebelumnya disitu bukan saat bertemu presiden, PPP tradisinya panjang, itu sudah era masa lalu,"pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya Ketua Umum PPP, Surya Dharma Ali dan 32 DPW PPP melakukan pertemuan dengan Presiden SBY. Kedatangan mereka bermaksud untuk mengundang SBY dalam pembukaan muktamar PPP awal Juli nanti.