Pidato SBY Semu
Pidato SBY itu seakan mengungkap, semakin tinggi tingkat kebebasan pasar, semakin tidak efektif suatu pemerintahan.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ichsanuddin Noorsy menganggap pidato SBY dalam menyikapi kondisi partainya, Demokrat, seakan ingin menegaskan bahwa tesis neoliberal terbukti. Menurutnya, dalam pidato SBY itu seakan mengungkap, semakin tinggi tingkat kebebasan pasar, semakin tidak efektif suatu pemerintahan.
"Maka, soal SMS, BBM dan isu korupsi keuangan negara menjadi sentra perhatian hanya karena semunya kebijakan publik. Dari semunya perolehan suara, semunya keterwakilan, semunya kepemerintahan hingga semunya kebijakan publik," kata Noorsy mengomentari pidato SBY Senin (11/07/2011) malam.
Noorsy menegaskan, persoalan mendasarnya adalah penyimpangan sumpah dan janji jabatan karena memang terjadi penyimpangan amanah konstitusi.
Klarifikasi presiden yang notabene petinggi partai, sindir Noorsy, cuma sekadar bukti sirnanya semangat penyelenggara negara yang menjunjung tinggi keinginan luhur mengangkat harkat martabat bangsa.
"Situasi ini sekaligus menggambarkan betapa berkuasanya media massa,cetak dan elektronik, ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.