Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapten Inf Tasman Pernah Ikut Perang di Timor Timur

Kapten inf Tasman M Noer semasa hidupnya pernah mendapatkan beberapa penghargaan dalam bidang kemiliteran

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Kapten Inf Tasman Pernah Ikut Perang di Timor Timur
TRIIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI
Jenazah Kapten Inf Tasman, Komandan Bimbingan Mental (Danbintal) di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua yang menjadi korban kekerasan di Papua tiba di Taman Makam Pahlawan Bahagia Cileduk, Tangerang sekitar pukul 10.45 WIB, Rabu (24/8/2011). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Bimbingan Mental (Danbintal) di jajaran Kodam VII Cendrawasih, Papua, Kapten inf Tasman M Noer semasa hidupnya pernah mendapatkan beberapa penghargaan dalam bidang kemiliteran.

Hal itu disampaikan oleh seorang keponakan, Desi Ibrahim yang menyebut pamannya itu pernah mendapat penghargaan dua-sampai tiga kali. Akan tetapi sayang, ia tak ingat penghargaan apa saja yang tersemat di dada pamannya. Yang ia ingat adalah tatkala Tasman mendapat Binntang Jasa selepas mengikuti perang di Timor-Timur.

"Waktu itu paman pernah ikut perang Seroja di Timor Timur," ujarnya di rumah duka Puri Rancho Anggrek No.19G jalan Dana Karya RT.08 RW.02 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2011).

Ia menceritakan selama hidup (bertugas) di tanah Papua, kehidupan normal seperti biasa, bahkan keluarga tidak pernah membayangkan, nyawa Tasman berakhir di tangan yang diduga anggota OPM.

Oleh karena, mendengar kabar kematian pria berumur 54 tahun ini keluarga masih shock dan tak percaya kini sang tauladan keluarga telah tiada.

"Sedih, kaget dan masih shock karena beliau tulang punggung, dituakan, teladan di keluarga besar kami, dia itu aktivitasnya aktif di pengajian, care sama semua, dia bisa merangkul semua masyarakat," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kapten inf Tasman bin M Noer tewas dengan kondisi mengenaskan, yakni leher belakang ditebas dengan parang. Jenazah ditemukan Selasa (23/8/2011) pukul 07.00 WIT di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas 3, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Papua. Dia dibantai usai mengatar istrinya ke sekolah untuk mengajar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas