Wafid Terpaksa Bohongi Ibunya yang Sedang Sakit
Kepada ibunda yang tak pernah dikunjunginya lagi selama kurang lebih enam bulan terakhir, Wafid terpaksa harus berbohong
Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Harismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet Wafid Muharam akhirnya berhasil menjenguk ibunda tercinta yang tengah terbaring sakit di Garut, Sabtu (15/10/2011) lalu. Pengadilan memberikannya izin untuk keluar tahanan selama 12 jam untuk keperluan luhur itu.
Kepada ibunda yang tak pernah dikunjunginya lagi selama kurang lebih enam bulan terakhir, Wafid terpaksa harus berbohong. Dia mengaku tak bisa mengunjungi sang ibu secara rutin setiap minggunya dalam tujuh bulan terakhir ini lantaran tengah sibuk bekerja sebagai sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora).
Wafid tak memberitahu jika kini dirinya harus mendekam sebagai pesakitan di balik jeruji lantaran kasus suap yang menjeratnya. "Dia bilang sibuk. Banyak kerjaan. Ada kesibukan di kantor," ujar penasihat hukum Wafid, Erman Umar saat dihubungi, Minggu (16/10/2011).
Wafid tak ingin kondisi ibunya memburuk. Sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara, hati Wafid sudah cukup sedih melihat ibunya terbaring lemah tak berdaya di tempat tidur dalam beberapa waktu terakhir ini saja. Dia tak ingin lebih dalam "melukai" ibunda.
Sebelum menjadi pesakitan, Wafid memang rutin mengunjungi perempuan 80 tahun yang melahirkan dan membesarkannya itu. Sekali dalam seminggu, dia menyempatkan diri menjenguk ibunda yang didera penyakit stroke itu.
Stroke, telah membuat ibu Wafid lumpuh dan tak mampu lagi berbicara. Namun kondisi itu, tak menghalanginya untuk dapat merindukan kehadiran sang anak di sisi perbaringan. Sang ibu, ungkap Erman, mengutip pengakuan keluarga, kerap mencari-cari keberadaan si buah hati. Dia kerap bertanya-tanya mengapa Wafid tak kunjung mengunjunginya. (Tribunnews.com/Roy)