TNI-Polri Dapat Dana Freeport, Pengaruhi Konflik di Papua
Penerimaan dana dari PT. Freeport sebesar 14 Juta US Dollar oleh TNI dan Polri justru akan mempengaruhi konflik di Papua.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerimaan dana dari PT. Freeport sebesar 14 Juta US Dollar oleh TNI dan Polri justru akan mempengaruhi konflik di Papua. Dengan adanya hal itu TNI/Polri akan berhadap-hadapan dengan rakyat Papua karena sudah jadi centeng asing.
"Iya jelas mempengaruhi konflik efeknya seperti itu. Aparat keamanan jadi centeng asing,"ujar Penggiat Masyarakat Nusantara, Bondan Gunawan saat ditemui usai acara diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Jakarta, Sabtu(29/10/2011).
Menurut Bondan,akan lain ceritanya apabila PT. Freeport memberikan sejumlah anggaran tersebut kepada pemerintah pusat dan secara terbuka dikelola oleh pemerintah daerah serta diberikan pengarahan pemanfaatan dana tersebut.
"Itu kan duit non budgeter, pertanggungjawabannya juga tidak jelas,"jelas Bondan.
Mantan Mensesneg era Gusdur ini menambahkan bahwa aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri pasti loyalitasnya akan terpengaruh setelah adanya dana itu.
"Saya tidak senang sebenarnya mencela sebuah institusi karena ini sangat dipengaruhi watak orang. Ketika kita merasa mendapatkan sesuatu ya loyalitas kita ke kantor misalnya menjadi berkurang seperti wartawan kan berkomitmen menegakkan etika jurnalistik ketika mendapatkan sesuatu pasti akan berkurang ke kantor loyalitasnya,"pungkasnya.
Seblumnya,Anggota Komisi I DPR, Lily Wahid mengungkap bahwa PT Freeport Indonesia telah mengucurkan dana 14 juta dolar AS yang diberikan kepada aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri guna menjaga aset-aset PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.