TNI Gunakan Dana Pengamanan Freeport untuk Beli Kopi
TNI mengakui anggotanya yang membantu polisi mengamankan areal tambang PT Freeport Indonesia di Papua mendapatkan bagian dana pengamanan.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melalui Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, TNI mengakui anggotanya yang membantu polisi mengamankan areal tambang PT Freeport Indonesia di Papua mendapatkan bagian dana pengamanan.
Menurut Iskandar, dana pengamanan yang diterima prajurit TNI dari PT Freeport, sama dengan dana yang diterima polisi, yakni Rp 1.250.000 perbulan untuk setiap prajurit.
"Jujur saja, TNI kebagian. Namun, kami fresh money sebagai natural. Kan cuaca di sana dingin. Mari lihat di sana. Sehingga mereka belikan makanan, kopi di sana," ujar Iskandar dalam acara Indonesia Lawyer Club di tvone, Selasa (8/11/2011) malam.
Menurut Iskandar, jawabannya itu telah melalui klarifikasi TNI terhadap Panglima Kodam (Pangdam) XVII Cendrawasih, Mayor Jenderal Efri Triassunu pada beberapa waktu lalu.
Sama dengan jawaban pihak Polri, Iskandar juga menilai sah-sah saja anggota TNI yang tugas utamanya menjaga keutuhan NKRI menerima sumbangan PT Freeport.
Bagi Iskandar, dana yang diterima anggota TNI tersebut terbilang rendah dibandingkan mahalnya harga barang-barang di areal tambang PT Freeport. "Coba bayangkan, cuma Rp 40 ribu per hari di sana. Coba kalau itu di Jakarta. Itu cuma bisa beli bakso," ujarnya seraya mengatakan, TNI tak masalah jika sumbangan PT Freeport untuk anggota dihentikan.
Ia juga setuju, sebaiknya ke depan dana pengamanan dari PT Freeport untuk TNI dan Polri, seharusnya dimasukkan terlebih dahulu ke negara melalui APBN untuk selanjutnya dianggarkan ke anggaran TNI dan Polri.