Keluarga Nunun Kirim Makanan ke Rutan Pondok Bambu
Satu pria menggunakan kaos hitam sambil menenteng tas plastik berwarna merah marun bertuliskan Giordano membawa perlengkapan sehari-hari
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita dan Edwien Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Nunun Nurbaetie menyambangi Rutan Klas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (11/12/2011) sekitar 17.10 WIB. Mereka menggunakan Toyota Kijang Inova Hitam bernomor B289MA.
Pantauan Tribunnews.com, dua pria keluar dari mobil tersebut. Satu pria menggunakan kaos hitam sambil menenteng tas plastik berwarna merah marun bertuliskan Giordano membawa perlengkapan sehari-hari. Sedangkan pria lainnya mengenakan pakaian lengan panjang merah kotak-kotak membawa dua kotak roti yang dibungkus dengan tas plastik putih.
Ketika ditanyakan apakah barang tersebut dibawa untuk tersangka kasus cek pelawat, Nunun Nurbaeti, mereka membantahnya. "Bukan," ujar salah seorang pria berkaos hitam.
Mereka di dalam Rutan Pondok Bambu sekitar 15 menit kemudian keluar kembali dan tetap membantah membawa barang untuk Nunun Nurbaetie. "Tidak-tidak," ujar pria tersebut.
Ketika hal itu dikonfirmasi kepada petugas Rutan Pondok Bambu, Makmun, ia membenarkan kedua orang tersebut merupakan keluarga Nunun Nurbaetie. "Iya, itu keluarga Bu Nunun, tadi bawa makanan untuk Bu Nunun," kata Makmun.
Namun, ia menolak ketika diminta identitas penjenguk Nunun Nurbaetie. Makmun hanya mengatakan kedua pria itu tidak bertemu Nunun karena bukan jadwal besuk tahanan.
"Kalau kasih makanan boleh, tapi engga bertemu, mereka hanya sampai ruang portir," katanya.
Barang bawaan itu, kata Makmun, akan digeledah terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang dibawa masuk ke dalam rutan. "Kita periksa di ruang penggeledahan," imbuhnya.
Nunun diketahui ditangkap otoritas Thailand pada Rabu 7 Desember 2011. Sebelumnya, kepolisian setempat sudah memiliki data-data tentang Nunun dari informasi yang disebar Interpol. Awal pertama kali KPK berkoordinasi dengan pihak Thailand pada semester pertama tahun 2011.
Sejak Nunun ditetapkan sebagai tersangka, KPK mengirimkan red notice kepada Interpol lewat Mabes Polri. Dari Interpol lalu diteruskan ke seluruh negara, termasuk Thailand. Setelah ada kabar Nunun di Negeri Gajah Putih itu, KPK melakukan permohonan ekstradisi lewat KBRI di Thailand.
Nunun terbilang lihai dalam pelariannya di luar negeri sehingga sulit tertangkap kendati namanya sudah masuk daftar buronan di 188 negara anggota Interpol. Bahkan, Ketua KPK Busjro Muqoddas menyebut Nunun dilindungi kekuatan besar sehingga sulit tertangkap.
Sabtu (10/12/2011) sore, Nunun Nurbaeti tiba di di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 18.45 dengan menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA867 melalui terminal 2E.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.