Bendera: Terbukti Dana Century Dirujak Dulu oleh Demokrat
Lewat juru bicaranya, Mustar Bona Ventura, Bendera menyebut dana bailout Rp 6.7 triliun, terbukti 'dirujak' dulu oleh circle partai demokrat
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bendera merilis pernyataan sikap terkait hasil audit forensik yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Melalui juru bicaranya, Mustar Bona Ventura, Bendera menyebut dana bailout Rp 6.7 triliun, terbukti 'dirujak' dulu oleh circle Partai Demokrat sebelum dikucurkan (atau tak pernah dikucurkan seperti pengakuan Hisyam, maka ia gugat ke Tribunal Court.
"Tak ada jalan bagi SBY buat mengelak karena diduga dana juga mengalir ke ipar istrinya (kini anggota DPR Fraksi Demokrat). Sulit buat Ramadan Pohan dan Samsudin Chasey menghindar dari jerat hukum karena koran Jurnas diduga menerima kucuran," kata Mustar, Senin (26/12/2011).
Dengan Bukti baru ini, Mustar Bona ventura dan Ferdi Semaun harus dinyatakan bebas oleh pengadilan tinggi. Mustar mengklaim, dana Century juga mengucur ke sistem Cikeas terbukti, dan juga ke Partai Demokrat.
"Partai Demokrat baik via Century maupun rupa-rupa kasus yang mengait pimpinannya antara lain Nazarudin, Angel S dan Anas Urbaningrum, telah melakukan tindakan yang merugikan dan mengancam keselamatan negara karenanya harus dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang yang terus menerus," tulis Mustar dalam pernyataannya.
Kebohongan pemerintahan ini, kata Mustar, sudah seperti penyakit yang sulit disembuhkan. Bahkan Mustar mengatakan, dalam 30 hari terakhir, Presiden SBY, melakukan dua kali kebohongan yang sebenarnya jika dia tidak berbohong sekalipun tidak akan memiliki dampak secara langsung pada kekuasaan.
"Pertama kebohongan tentang besaran biaya pernikahan Ibas-Aliya, serta asal usul uangnya, yang berulang kali dijanjikan Julian Adrian Pasha akan disampaikan terbuka kepada masyarakat melalui KPK. Kalaupun asal usul besaran uang disampaikan, maka tidak ada apapun yang bisa terancam dari kekuasaan SBY. Kebohongan yg kedua adalah janjinya tidak memungut biaya perawatan kepada pelaku bakar diri Sondang Hutagalung, tapi ternyata Hamurabi menyampaikan bhwa keluarga Sondang mengeluhkan pembayaran tagihan perawatan dan ambulance sebesar Rp 8,7 juta. Uang yang sangat tidak besar jika dibandingkan biaya pesta pora para sosialita pejabat dan biaya pernikahan Ibas-Aliya. Kenapa harus berbohong untuk hal yang seharusnya tidak perlu berbohong," papar Mustar.