Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Berang HEW Jadi Mainan Politik Golkar

Ucapan Politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana yang mengatakan ada ikan salmon yang kerap menganggu SBY

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Demokrat Berang HEW Jadi Mainan Politik Golkar
Tribunnews.com/Rachmat Hidayat
Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Shutan Batoegana 



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Ucapan Politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana yang mengatakan ada ikan salmon yang kerap menganggu SBY dan Partai Demokrat dilakukan karena berang kepada Partai Golkar yang menjadikan HEW sebagai mainan politiknya.

"Terakhir di audit forensik untuk melihat aliran dana yang meragukan itu, tetap enggak ada yang masuk ke Demokrat. Enggak ada yang masuk ke tim sukses SBY- Boediono cari yang lain sampai ada yang namanya dekat dengan orang istana. Yang tadinya ada nama dia sebagai nasabah sekarang dipermasalahkan ada aliran dana cuma Rp 3 miliar. Tapi ini digoyang terus, nah ini yang saya bilang ikan salmon," ujar Sutan di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/1/2012).

Menurut Sutan, HEW hanyalah nasabah yang tergolong biasa-biasa saja tetapi terus dipermasalahkan hanya karena ada laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Itu nasabah biasa, bayangkan saja yang diributkan Rp 6,7 Trilliun. Kawan itu menukarkan duit sekitar 200-300 ribu USD. Bandingkan nggak ada apa-apanya. Tapi dicari terus ini barang," jelasnya.

Sebenarnya kata Sutan baik Golkart ataupun PKS sudah berkomitmen berkoalisi hingga tahun 2014. Hanya saja banyak oknum-oknum didalamnya yang kerap melemparkan opini-opini tak sehat.

"Kalau partainya itu sudah komitmen berkoalisi sampai 2014. Inikan oknum-oknum kecil saja sebenarnya tapi ikut mengganggu, membentuk opini. Opini dibentuk kalau terus-terusan tidak ada yang membantah itu dianggap benar,"jelas Sutan.

Karena itulah Demokrat kata Sutan berharap semua sama rasa dan sama rata di dalam partai koalisi.

"Saya hanya menyindir halus saja, jangan gitu. Kalaupun polisi ya hormatilah polisi itu, sama-sama dulu, sama rata sama rata, sama-sama berjuang. Enak manis dan pahit di dalam. Kalau ada kebijakan yang manis, mereka bilang ada di dalam, tapi kalau ada kebijakan yang salah sama-sama meloncat menyerang ini yang enggak jelas menurut saya, jenis kelaminnya harus jelas,"pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas