2 Jenderal Bantah Dalangi Porno
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Purnawirawan George Toisutta membantah dirinya berada di balik peredaran video porno
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,PONTIANAK-- Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Purnawirawan George Toisutta membantah dirinya berada di balik peredaran video porno yang dikait-kaitkan dua politisi PDIP di DPR Jakarta.
"Enggak ada niat saya sebusuk itu," tegas George Toisutta di Jakarta, kemarin. "Suruh berpikir yang wajar kepada mereka yang menyebut saya di balik itu," tandasnya.
Apakah mengenal Ellya? Toisutta tegas menyatakan tak kenal. "Saya tak kenal," katanya. Heboh video porno yang dikait-kaitkan nama Aria Bima dan Karolin dalam situs kilikitik.net itu sempat dilansir kembali situs indonesiarayanews.com yang dipimpin George Toisutta.
Aria Bima yang gusar mengancam melaporkan fitnah itu ke Polda Metro Jaya. Karolin yang notabene putri Gubernur Kalbar Cornelis, juga meyakinkan telah diteror pihak tertentu, sehingga namanya dikait-kaitkan video porno.
Guncangan fitnah ini terjadi menjelang pencalonan kembali ayah Karolin, Cornelis sebagai Gubernur Kalbar. Agenda pemungutan suara Pilgub Kalbar berlangsung September 2012 mendatang.
Cornelis pun menduga adanya black campaign atau kampanye hitam, menjelang Pilgub Kalbar. Selain adegan mesum, naskah berita di situs kilikitik.net diberi judul Sekilas Mengenai Cerita Percintaan Terlarang diikuti nama Aria Bima .
Aria Bima meyakini pemilik situs kilikitik.net yang belakangan diketahui bernama Ellya G Muskitta sebagai orang di balik penyebaran video yang dianggap fitnah keji itu. Kendati Aria mengancam mempidanakan, Ellya yang juga pernah menjabat Sekjen Parade Nusantara hingga kini tetap misterius.
Nama Toisutta pun terseret lantaran disebut sebagai Pemimpin Redaksi indonesiarayanews.com yang melansir berita video porno dari kilikitik.net, Sabtu (21/4/2012) lalu.
Bergulir kemudian tudingan motif politik di balik berita menghebohkan yang mengarah pada mantan Pangkostrad itu. Toisutta dicurigai memiliki kepentingan menjelang Pilgub Kalbar, karena dekat Mayjen TNI Armyn Alianyang yang maju sebagai bakal calon gubernur Kalbar.
Toisutta mengaku tak kaget mendengar dirinya disebut sebagai orang di balik beredarnya video porno itu. Namun sang jenderal membantah dan kesal disebut terlibat dalam politik Pilgub Kalbar.
"Saya tidak kaget karena saya tak mau diadu domba. Saya juga tak terlibat dalam Pilgub. Jadi tak ada kaitannya dengan saya pribadi. Kasih tahu lagi sama yang menyebutkan, itu fitnah," tandas Toisutta
Redaktur Pelaksana indonesiaraya.news, Djono W Oesman sebelumnya telah membantah punya tendensi politis. Djono mengaku sempat bertanya-tanya juga, mengapa satu jam setelah medianya menaikkan berita itu, situs kilikitik.net tak bisa diakses.
Meski masih terpampang berderet foto ukuran sangat kecil, foto yang awalnya jelas itu sudah diburamkan dan tak dapat dibuka. Djono mengakui pihaknya mengambil semua bahan berita itu dari situs kilikitik.net.
"Yang jelas kami tak punya maksud lain. Sebagai lembaga kontrol sosial, kami memberikan warning karena mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya menjadi panutan rakyat, bukan sebaliknya," tegas Djono.
Yakin Terungkap
Bagaimana reaksi Armyn? Bakal calon Gubernur Kalbar ini tegas menyatakan tak tahu-menahu video porno itu. Armyn memastikan, tuduhan pada dirinya tidak berdasar.
"Saya tegaskan, saya adalah Islam sejati yang taat beragama. Saya juga bisa membedakan mana yang benar dan mana yang fitnah. Saya juga tak mungkin memerintahkan pengunggahan video porno tersebut, karena merugikan bagi pihak-pihak terkait di dalamnya," tegas Armyn.
Terkait isu yang menyatakan kemunculan video porno mengarah ke black campaign, menjelang Pilgub Kalbar, Armyn menilai hanya mencoba mencari kambing hitam.
"Memang ada yang mengkait-kaitkan antara video dengan Pilgub Kalbar yang akan dilaksanakan. Saya pikir itu hanya mencari-cari kambing hitam, karena terlanjur terucap bahwa ini terkait Pilgub. Bagi saya biarlah Tuhan yang membalas tuduhan yang sudah tersebar tersebut," tuturnya santai.
Armyn meminta pihak-pihak yang merasa dirugikan agar bersikap gentle, meluruskan informasi yang adar. "Kalau tak merasa, mestinya ada upaya meluruskan berita. Kalau perlu laporkan polisi, biar Kepolisian yang mengungkap siapa di belakang video itu," kata Mayjen Armyn.
Kendati diterpa isu, Armyn tetap bergeming maju sebagai calon Gubernur Kalbar. "Yang pasti sudah ada kesepakatan dengan calon-calon partai pengusung, hanya untuk partai- partai besar sejauh ini belum ada informasi terkait survei yang dilaksanakan," tuturnya.
"Makanya kita masih sama-sama dalam posisi menunggu, hanya koalisi partai yang ada. Saya pikir sudah cukup," katanya.
Armyn enggan menggunakan jalur independen, apabila tak ada partai yang bersedia mengusungnya. "Kalau menggunakan jalur peseorangan sudah telat. Secara otomatis harus menggunakan jalur partai, jika ingin tetap maju," kata armyn.
Ketua Parade Nusantara, Sudir Santoso yang telah memecat Ellya sebagai Sekjen, mendesak Ellya menampakkan diri dan mengklarifikasi berita terkait dirinya dalam kasus video porno. "Ini bukan urusan organisasi, tapi kami sangat berkepentingan agar ini jernih," katanya.
Sudir gerah nama organisasinya ikut terseret ulah Ellya yang diduga sebagai pelaku dalam video mesum tersebut. Menurutnya, setelah berita-berita mulai heboh menyebut nama Ellya, ia segera menghubungi pria kelahiran Ambon itu.
"Tapi handphone-nya tak bisa dihubungi, SMS juga. Padahal terakhir komunikasi lima hari lalu," tuturnya. Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring berjanji melacak video heboh tersebut.
Ia yakin bisa mengungkap pengunggahnya. "Insya Allah terungkap," kata Tifatul. Menurut Tifatul, semua aktivitas di internet sebetulnya dapat dilacak. Namun, ia mengakui hingga saat ini belum bisa menjelaskan asal-usul video itu.
"Semuanya dilacak. Semua transaksi di internet itu kan traceable, bisa dilacak darimana asalnya dan semua terekam," kata Tifatul.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu mengungkapkan, urusan hukum terkait video itu akan diserahkan aparat Kepolisian dan Kejaksaan. Pihaknya hanya melacak siapa yang menyebarkan video tersebut dan bagaimana pembuatan filmnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.