ICW Sarankan KPK Kerjasama dengan Angelina
Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dapat bekerjasana dengan Angelina Sondakh. ICW
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar dapat bekerjasana dengan Angelina Sondakh. ICW menyarankan agar Angie menerima tawaran KPK mendapatkan keringanan hukuman sebagai justice collaborator (JC).
"Tak ada untungnya bagi Angie untuk membuat kasus ini tidak tuntas. Angie harus lakukan itu, biar tak dikorbankan sendiri," kata Anggota Badan Pekerja ICW, Emerson Juntho saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Selasa (1/5/2012).
Emerson menambahkan, Angie juga akan mendapatkan keringanan hukuman jika bersikap kooperatif. Pasalnya, sikap kooperatif itu bisa saja dilakukan Angie dengan menjadi justice collabolator.
"Hukuman Angie bisa diringankan kalau kooperatif. Tak ada untungnya bagi Angie untuk membuat kasus ini tidak tuntas," ujarnya.
Sebaliknya, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan pihaknya tidak akan menawarkan maupun membujuk Angie untuk menjadi justice collabolator dalam kasus dugaan suap pembahasan anggaran proyek wisma atlet. Hal itu, seharusnya sambung Johan, menjadi inisiatif dari Angie sendiri.
"Saya mau meluruskan kalau KPK tidak pernah menawarkan Angie untuk menjadi justice collabolator. Siapapun bisa menjadi justice collabolator, itu tergantung dari tersangka sendiri," papar Johan.
Johan mengatakan, selama ini, tidak ada perjanjian tertulis antara KPK dengan tersangka yang mau mengungkap perkara korupsi. Namun, ia tak membantah bahwa tersangka yang menjadi justice collabolator bisa mendapatkan keringanan hukuman.
"Seperti Agus Condro dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, dia kan dapat remisi karena jadi justice collabolator," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.